Gempa Cianjur Getarkan 13 Kecamatan di Majalengka

- 21 November 2022, 20:55 WIB
Sebuah mobil berwarna merah tertimpa reruntuhan saat terjadi gempar di Cianjur, Senin, 21 November 2022.*
Sebuah mobil berwarna merah tertimpa reruntuhan saat terjadi gempar di Cianjur, Senin, 21 November 2022.*

KABARCIREBON - Gempa bumi yang meluluhlantahkan sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya, ternyata terasa hingga ke Kabupaten Majalengka.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 itu terasa hingga di 13 kecamatan di Majalengka. Namun hal itu tidak menyebabkan korban jiwa.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka menunjukkan, getaran gempa dirasakan masyarakat di 13 kecamatan di Kabupaten Majalengka.

Getaran tersebut tersebar di beberapa titik. Wilayah yang merasakan getaran tersebut meliputi, Kecamatan Jatitujuh, Ligung, Kadipaten, Argapura, Majalengka, Kasokandel, dan Kecamatan Bantarujeg

"Ada juga terasa di (sebagian) Kecamatan Jatiwangi, Maja, Argapura, Sindangwangi, Talaga, dan Dawuan," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Majalengka Rezza Permana di Majalengka, Senin (21/11/2022).

Dia menuturkan, meski getaran gempa terasa di beberapa daerah di Majalengka, saat ini belum ada laporan terkait kerusakan akibat musibah itu.

"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada laporan kerusakan. Kami masih kroscek," tuturnya.

Salah satu warga Desa Cengal, Kecamatan Maja, Taufik mengungkapkan, getaran gempa sempat terjadi di daerahnya.

"Kata anak saya, iya, berasa getaran kecil. Alhamdulillah, nggak ada kerusakan, hanya getaran aja," katanya.

Sementara itu dari data terakhir, setidaknya 61 orang meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 5,6 yang melanda Cianjur siang tadi, Senin (21/11).

Ratusan warga pun tarcatat mengalami luka-luka, dari yang luka sedang hingga berat. Sementara itu kerugian material ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah akibat begitu banyaknya rumah-rumah yang rusak.

Hal itu membuat Anggota DPR RI Fraksi PKB, asal Majalengka KH Maman Imanulhaq ikut berkomentar. Dia meminta pemerintah untuk fokus pada upaya evakuasi terhadap korban di wilayah-wilayah terdampak gempa.

BNPB yang dibantu oleh aparat TNI-Polri pun, imbuh Kiai Maman, juga harus terus menyisir tiap-tiap wilayah sembari mendata bantuan apa yang diperlukan warga setempat.

"Yang sangat penting yakni pemerintah harus segera membuat peta data kerusakan wilayah dan juga data-data bantuan yang dibutuhkan para korban sehingga masyarakat yang ingin membantu bisa memberikan dengan cepat serta dan tepat sasaran," kata Kiai Maman.

Menurut Anggota Komisi VIII DPR RI ini, dari pengalaman yang sudah-sudah, bantuan yang disalurkan masyarakat malah menumpuk di beberapa lokasi saja, bahkan ada banyak bantuan yang disalurkan juga salah sasaran.

Oleh sebabnya, kata Kiai Maman, pengelolaan bantuan ini harus dimaksimalkan agar para korban maupun para pengungsi dapat mendapatkan bantuan dengan cepat dan sesuai yang dibutuhkannya.

Politisi PKB ini pun meminta pemerintah untuk cepat menggelontorkan bantuan-bantuan berupa obat-obatan, baju layak pakai, tenda pengungsian, serta makanan, mengingat sangat banyak warga Cianjur yang kehilangan rumah akibat gempa tadi siang.

Di akhir tanggapannya, Kiai Maman tak lupa melayangkan ungkapan duka cita kepada kepada warga Cianjur atas musibah besar yang telah menimpa.

Ia memastikan negara akan hadir untuk membantu para warga yang terdampak bencana melewati masa-masa berat ini hingga situasinya kembali pulih.(Jejep/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah