Ketua KONI: Luthfi NATO, Jangan Cari Panggung Politik di Olahraga

- 25 November 2022, 07:50 WIB

KABARCIREBON- Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon, Hengky Choernia angkat bicara soal kritik pedas Ketua DPRD, Moh. Luthfi yang menilai hasil Porprov Jabar mengecewakan dan prestasi olahraga di daerahnya jauh dari kata membanggakan.

Hengky pun menyematkan istilah untuk Luthfi sebagai NATO (no action talk only) atau yang berarti tidak ada tindakan hanya omong saja. Ia juga meminta agar Ketua DPRD Kabupaten Cirebon ini jangan mencari panggung politik di olahraga.

"Ketua DPRD ini ya NATO, no action talk only. Jangan kritiknya saja dong, tapi action dan support untuk olahraganya bagaimana? Sudahlah, Luthfi jangan mencari panggung politik di olahraga," kata Hengky.

Ia menjelaskan, selama ini, support untuk kemajuan olahraga baik dari legislatif maupun eksekutif sangatlah kurang. Bahkan, dari segi anggaran dalam satu tahun hanya dikasih Rp 8 miliar dengan jumlah cabang olahraga (Cabor) dan atlet 500 lebih. Berbeda dengan daerah lainnya, eksekutif dan legislatifnya kompak mensupport olahraga.

"Sebut saja Ciamis yang dulunya di bawah kita, kini bisa naik karena eksekutif dan legislatifnya kompak mensupport olahraga. Kemudian Bogor support anggarannya Rp 40 miliar dengan cabor yang sedikit dan atletnya hanya 300 orang," kata Hengky.

Ia juga membandingkan support anggaran dari DPRD Kabupaten Cirebon di masa ketuanya H Mustofa. Saat itu, kata dia, dengan jumlah cabor dan atlet yang belum sebanyak sekarang, support anggaran yang diberikan Rp 12,5 miliar dalam setahun.

"Kalau Luthfi saat baru dilantik ketemu saya saja, bilangnya ayolah kapan-kapan coffe morning untuk menyelesaikan persoalan olahraga, tapi tidak pernah ada realisasi sampai sekarang. Ini sampai Porprov selesai, tak ada bukti," katanya. 

Hengky pun menjelaskan, sebenarnya, dalam gelaran Porprov Jabar tahun ini, kontingen Kabupaten Cirebon secara keseluruhan perolehan medalinya naik. Yang sebelumnya 50 medali, tahun sekarang meraih 70 medali. Hanya saja, memang perolehan medali emasnya berkurang, lebih banyak perunggu. 

"Meskipun torehan prestasi di urutan ke 22, tapi secara jumlah perolehan medali, tahun ini mengalami peningkatan. Kalau ditotal medali kita, ada 70 an medali. Sebelumnya kita hanya meraih 50an. Ini naik jauh dari sebelumnya. Persoalannya, torehan medali emasnya yang di tahun ini kita turun. Kita banyaknya perunggu," ungkap Hengky.

Sementara untuk medali emas, hanya meraih 8. Dari cabor gulat, atletik pencaksilat, renang, bilyar dan menembak. Masing-masing cabor menyumbangkan 1 emas. Kecuali menembak 3 medali emas ditorehkan. "Masalah tuan rumah Porprov juga berpengaruh. Karena memang tuan rumah selalu mendapat medali emas," katanya.

Menurut Hengky, cabor yang sudah memiliki sarana prasarana saja lah yang berhasil menyumbangkan emas. "Harus kita akui, Sarpras di kita minim. Sangat kurang. Kita hanya punya lapangan tembak. Dan rata-rata yang sarprasnya terpenuhilah yang menyumbangkan emas itu," kata Hengky.

Untuk cabor yang lain, karena memang tidak mempunyai sarpras, latihannya pun apa adanya. Bahkan, bergantian dengan yang lain. Jadwal latihannya seringkali tidak sesuai dengan yang diinginkan. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Moh. Luthfi menyebut prestasi olahraga di daerahnya masih jauh dari kata membanggakan. Bahkan, dalam ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Barat hasilnya pun mengecewakan.

Sebab kata Luthfi, perolehan Kabupaten Cirebon dalam ajang tersebut hanya mentok di urutan 22 dari jumlah 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Sehingga, ia pun mengaku kecewa atas hasil tersebut.

"Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kemarin saya kecewa dan sangat kurang menarik, karena Kabupaten Cirebon ada di urutan ke-22 dari 27 Kabupaten/Kota," kata Luthfi.(Ismail/KC) 

Editor: Ismail Marzuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x