Harga Cengek Mahal, Petani Cabai Kadipaten Sumringah, Hanjakal Teu Melak Seueur

- 5 Januari 2023, 16:20 WIB
Petani Cabai di Kadipaten Majalengka menikmati untuk besar.*
Petani Cabai di Kadipaten Majalengka menikmati untuk besar.* /Tati Purwati Kabar Cirebon/

Dari lahan seluas itu, diperkirakan tiga kali panen sudah kembali modal tanam yang mencapai Rp 10.000.000. Setelah itu mengambil keuntungan dari tanamannya.

Baca Juga: Dedi Wahidi Targetkan 14 Kursi DPRD Kabupaten Cirebon Untuk PKB

Cabai rawit menurutnya bisa dipanen hingga 10 kali panen dengan jarak panen sekitar 7 hari sekali atau 10 hari jika hasil ingin maksimal.

“Ari tos mendak harga sok hanjakal teu melak seueur (Kalau harga mahal menyesal tidak memanam lebih luas),” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Wispa petani di Desa Nunuk yang juga tengah panen cabe rawit. Para petani di wilayahnya menanam cabe tumpangsari dengan tanaman bawang merah.

Baca Juga: Sejarah Awal Penggunaan Kata Imlek

Bawang merah ditanam bersamaan dengan cabe rawit, ketika bawang dipanen tinggal tersisa tanaman cabe.

Tanaman cabenya diperkirakan mulai bisa dipanen tiga hari mendatang dan berharap masih bisa menikmati harga mahal seperti halnya para petani lain di desanya. Penjualan sayuran dari wilayahnya dikirim ke Pasar Induk Maja.

“Kebanyakan di kami ini tumpangsari dengan bawang merah, hanya di kami yang ditanam cabai acung yang dikenal pedas, buahnya lumayan lebat,” ungkap Wisma.

Baca Juga: Sebanyak 12 Kadis Dievaluasi Akademisi Unpad

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x