Husein Fauzan Pimpin Kembali KPRI Tunas Kencana

- 18 Januari 2023, 17:17 WIB
Ist/KC  HUSEIN Fauzan (tengah) saat dilantik usai terpilih pimpin KPRI Tunas Kencana DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Rabu (18/1/20223).
Ist/KC HUSEIN Fauzan (tengah) saat dilantik usai terpilih pimpin KPRI Tunas Kencana DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Rabu (18/1/20223). /IST/
KABARCIREBON- Husein Fauzan kembali terpilih untuk memimpin Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tunas Kencana di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, masa bakti 2023-2028.
 
Terpilihnya kembalinya Husein Fauzan melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Tunas Kencana DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Rabu (18/1/2023). 
 
Rapat tersebut juga bertujuan untuk melaporkan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2022 dan membahas serta menetapkan rencana kerja, rencana anggaran, pendapatan dan pembiayaan (RAPP) tahun buku 2023. 
 
 
Husein pun dalam rapat tersebut menyampaikan laporan pertanggungjawabannya yang dihadiri seluruh anggota, segenap pengurus, pengawas, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra, Pengurus Dekopinda Tatang Suwardi, Kepala Dinas PPKBP3A selaku penasehat Hj. Eni Suhaeni.
 
"Anggota KPRI Tunas Kencana kini berjumlah 116 orang, memiliki unit usaha simpan pinjam, warung serba ada (waserda), jasa, kredit roda dua (motor) dan roda empat (mobil), serta foto copy atau penjilidan," kata Fauzan.
 
Disamping itu, kata dia, koperasi yang dipimpinnya juga melayani PPOB atau Payment Point Online Banking yang meliputi pembayaran rekening listrik atau pelayanan isi ulang listrik (token), telepon, cicilan kredit roda dua dan empat, isi ulang pulsa pra bayar dan pasca bayar, tiket kereta api, TV kabel (TV berbayar), pajak kendaraan dan PBB, PDAM, transfer uang, dan lain-lain, sebagai salah satu ciri koperasi modern.
 
 
Fauzan melanjutkan, bahwa unit simpan pinjam di koperasi ini dapat melayani pinjaman anggota sampai Rp 150.000.000,- jangka waktu 72 bulan, dengan jasa satu persen menurun. 
 
"Ini sungguh luar biasa, karena di Kabupaten Cirebon, KPRI yang pinjamannya sebesar itu dengan jasa yang sangat-sangat ringan, bisa dihitung dengan jari. Bahkan mungkin tidak ada,” kata Fauzan.
 
Adapun kewajiban bulanan anggota, lanjut dia, adalah simpanan pokok Rp 300.000,-, simpanan wajib Rp 250.000,- per-bulan serta dana sosial Rp 30.000,-, di samping membayar cicilan kewajiban bagi yang punya pinjaman, baik uang maupun barang. 
 
 
Sedangkan khusus bagi anggota baru diwajibkan membayar uang penyetaraan sebesar Rp 3.000.000,- yang akan menjadi milik institusi koperasi.
 
"Yang langka, unik, dan mungkin tidak ditemukan pada RAT koperasi lain, tapi ada pada koperasi Tunas Kencana adalah setiap anggota, disamping mendapatkan sisa hasil usaha (SHU), pengurus juga memberikan uang duduk sebesar Rp 1.000.000, plus transport Rp 300.000," katanya.
 
Jadi, menurut Fauzan, bagi anggota yang hadir RAT, akan mendapatkan total Rp 1.300.000. 
 
 
“Saya yakin di Kabupaten Cirebon bahkan di Indonesia belum ada koperasi pegawai (KPRI) yang memberikan uang duduk dan transport sebesar itu bagi para anggotanya," ungkapnya.
 
Fauzan menjelaskan, pengurus juga menyediakan doorprize sebesar Rp 20 juta yang diberikan dalam bentuk barang dan uang. Doorprize tertinggi dalam bentuk uang sebesar Rp 3 juta dan terendah Rp 500.000. Sementara dalam bentuk paket barang adalah Rp 250.000 yang isinya sembako.
 
Tahun buku 2022 anggaran beasiswa terserap Rp 10.000.000 yang diperuntukkan bagi putra putri anggota KPRI Tunas Kencana yang berprestasi atau rangking 1 sampai 5 di kelasnya. Program lainnya, lanjut Fauzan, selain tabungan haji atau pinjaman untuk mendapatkan waiting list yakni daftar tunggu bagi calon haji, juga memberikan fasilitas pinjaman perjalanan umroh. 
 
 
"Masih banyak lagi program lainnya seperti pemberian santunan bagi anggota yang sakit dan meninggal dunia, pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota dan pengurus, pemberian kadeudeuh bagi yang purna karya," katanya.
 
Tahun buku 2022, lanjut Fauzan, kekayaan KPRI Tunas Kencana sekitar Rp 4,3 miliar. Dari jumlah itu modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, pemupukan modal, modal equitas, SHU tahun berjalan berjumlah sekitar Rp 3,5 miliar. 
 
“Dari kekayaan yang dikelola melalui berbagai jenis usaha, SHU tahun ini tercapai 123 persen atau sekitar Rp 51 juta dari target sekitar Rp 41 juta,” ungkap Fauzan.
 
 
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Curebon, Hj. Eni Suhaeni menjelaskan, RAT bagi sebuah koperasi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan. Karena RAT merupakan sendi utama dalam menggerakkan koperasi. 
 
Selain itu, RAT juga sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam koperasi yang menyatakan bahwa kekuatan utama organisasi koperasi adalah pada anggota.
 
"Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini tengah berada pada era revolusi industri 4.0, menjelang era 5.0, yang antara lain menekankan pada pola digital economy," kata Eni. 
 
 
Oleh karena itu, kata dia, untuk menyesuaikan dengan teknologi yang semakin canggih memasuki era revolusi industry hendaknya koperasi mempertimbangkan untuk menciptakan perubahan yang besar pada bisnis koperasi. 
 
“Digitalisasi koperasi antara lain dengan penggunaan aplikasi pencatatan keuangan dan bisnis yang efisien dan teruji perlu segera diterapkan," katanya.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah