Network
Untuk itu, ia memerintahkan panitia pembangunan musala membuat proposal dan menyerahkannya kepada kedua pejabat bersangkutan. Sehingga selang beberapa hari, ada pemberitahuan bahwa uang akan ditransferkan oleh Sekda H. Dian Rachmat Yanuar.
Selanjutnya, Senin 23 Januari, ada kiriman struk pemberitahuan transfer sebesar Rp 28 juta yang mengatasnamakan BRI Mo ke nomor rekening Bank Jabar Banten (BJB) milik panitia pembanguan musala.
Tetapi karena tidak memiliki anjungan tunai mandiri (ATM) dan juga hari libur, maka tidak bisa mengecek kebenaran uang tersebut.
Orang yang mengaku nomor tiga di kota kuda kembali menghubungi dengan alasan bahwa terjadi kesalahan dalam proses transfer karena seharusnya Rp20 juta, bukan Rp8 juta.
Uang sisa untuk membantu yatim piatu harus ditransfer balik tetapi ke nomor rekening sebuah yayasan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) : 053501018020xxx atas nama Hw.
Baca Juga: Ukas Akui Ada Dinas yang Belum Mencapai Target RPJMD
Ketua pembangunan musala kebingungan karena hanya memiliki uang tabungan Rp4 juta saja sehingga melaporkan hal itu kepada dirinya. Setelah dicek, nomor telepon yang digunakan ternyata berbeda dengan nomor telepon sekda yang dimilikinya.
Penasaran, ia mencoba menghubungi sekda untuk mengetahui kebenaran bantuan tersebut sekaligus menjelaskan kondisi yang terjadi.
Namun pejabat teras itu mengaku tidak pernah memberikan bantuan malah sebaliknya, memperingatkan bahwa hal tersebut penipuan.
