Peluang bertambah kursi tersebut sangat memungkinkan karena didukungan dengan para calon anggota legislatif (Caleg) yang sangat potensial menang. Di antaranya dari kalangan pensiunan aparatur sipil negara (ASN), milenial dan kalangan gender.
Jika hasil pemilihan legislatif (Pileg) mendatang, perolehan kursi dewan Partai Gerindra masih tetap atau malah menurun, maka kemungkinan besar rekomendasi pencalonan bupati dari pusatnya tidak akan turun.
Baca Juga: Pasangan Toto-Deis Rangkul Semua Kalangan
Maka dari itu, saat ini dirinya tengah berkonsentrasi terlebih dulu untuk memenangkan pileg dan pemilihan presiden (Pilpres) yang bakal berlangsung pada tanggal 14 Pebruari 2024 mendatang.
Karena bagi ketua parpol baik yang duduk di lembaga eksekutif maupun legislatif wajib membesarkan partai. Apalagi, parpol yang memiliki kandidat calon presidennya adalah ketua umum sehingga harus bisa memenangkannya di daerah.
“Jadi, semua kader wajib nyalon legislatif (nyaleg) dulu, tidak boleh langsung nyalon bupati,” ucapnya.
Baca Juga: Harus Duduk Bersama Mencari Solusi Gagal Bayar, Deis: Jangan Sampai Ada Pihak yang Mempolitisir
Sebelumnya seorang anggota dewan yang enggan disebutkan identitasnya, menilai jika sosok Deis selaku ketua DPC Gerindra dan K.H. Ujang Kosasih selaku ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) paling berpengalaman dan mumpuni.
Sehingga paling cocok apabila pada pesta demokrasi pilkada, berhadapan dengan incumbent H. Acep Purnama yang kemungkinan diusung lagi oleh PDIP. (Iyan Irwandi/KC) ***