Gara-gara Mengalami Kerugian, Pemilik Penggilingan Gabah Berhenti Operasi

- 12 Februari 2023, 21:55 WIB
PENGGILINGAN Beras
PENGGILINGAN Beras /UPGB/

Menurutnya, jika dipaksakan menggiling gabah dengan harga beli Rp 750.000 per kuintal dan harga jual hanya Rp 13.000 per kg, hanya memperoleh uang sebesar Rp 780.000. Padahal pihaknya harus membeli solar, ongkos kerja dua orang dengan upah masing-masing Rp 100.000 belum ditambah makan dan kopi serta lainnya.

Baca Juga: DPRD Batal Bentuk Pansus Pemekaran Cirebon Timur

“Masih mending jika gilingan banyak, kalau hanya 3 sampai 6 ton, kemudian masih siang pekerjaan sudah selesai, sementara upah kerja tetap sama, pembelian solar juga tetap sama, ongkos angkut untuk pengiriman beras juga demikian. Jadi kalau diitung kerugiannya lebih besar,” sebut Rastia.

Dia mengaku baru akan beroperasi lagi ketika di wilayahnya sudah memasuki musim panen yang diperkirakan sekitar tiga mingguan lagi. Setelah musim panen, diperkirakan gabah akan melimpah karena akan banyak petani yang menjual gabahnya begitu panen.

Karena ada kebiasaan petani di wilayah Jatitujuh, begitu panen rendeng semua gabah dijual, hanya disisakan untuk makan selama belum musim panen kedua.

Baca Juga: Sutardi Deklarasi Maju di Pencalonan Ketua KONI

Petani baru akan menyimpan gabahnya hasil panen MT II. Alasanya tidak ada tempat penyimpanan serta sulit menjemur karena musim penghujan.(Tati/KC)

 

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x