Memasuki Musim Panen, Harga Gabah di Wilayah Majlengka Langsung Anjlog

- 19 Februari 2023, 21:54 WIB
BEBERAPA Orang Petani d8 Kabupaten Majalenka Saat Melangsungkan Penen
BEBERAPA Orang Petani d8 Kabupaten Majalenka Saat Melangsungkan Penen /Foto/Kabar Cirebon/

Hal itu berbeda dengan Emen dan Iis, petani asal Blok Depok, Kelurahan Munjul, yang menyebutkan, hasil panen di orang lain sebanyak 1 kwintal tidak akan dijual, walaupun harga masih mahal.

Gabah yang diperolehnya akan digunakan untuk cadangan pangan, agar tidak terus menerus membeli beras dengan harga mahal.

“Musim paceklik terus membeli beras, sekarang punya gabah akan disimpan untuk makan),” ucapnya.

Baca Juga: Viral, Sebuah Unggahan Video Berhasil Merekam Detik-detik Toyota Innova Terbalik di Tol Bawen, Semarang

Sebab menurutnya, sekarang saja harga gabah sudah mulai turun, namun harga beras masih tetap tinggi. Untuk kualitas premium masih mencapai Rp 13.250-Rp 13.500 per kg di kios pangan di Kelurahan Munjul.

Kalaupun dijual kata Iis, harganya tidak akan semahal sebelumnya. Terlebih pada lima hari ke depan, di saat gabah miliknya kering dan panen mulai meluas. “Saat ini saja panen baru beberapa hektar, namun harga jual gabah terus menurun,” ujarnya.

Buruh tani lainnya, Udin dan Mamah serta Eem warga Kelurahan Sipeureum mengaku masih menikmati harga mahal. Sehingga saat panen dan gabahnya kering langsung dijual kepada tengkulak seharga Rp 700.000 per kwintal. Mereka mengaku hanya menyimpan satu karung gabah isi 40 kg untuk makan.

Baca Juga: Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina Hormati Hak Politik Lucky Hakim Mundur dari Wabup

“Mumpung mahal jadi langsung dijual, kemarin menjual 2 kwintal,”katanya.

Masih mahal

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x