Usai Dilantik, Rektor IAIN Cirebon akan Terapkan Literasi Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus

- 2 Maret 2023, 22:22 WIB
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani, bersama Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim, saat sertijab di ruang rektor, Kamis (2/3/2023).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani, bersama Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim, saat sertijab di ruang rektor, Kamis (2/3/2023). /IST/

KABARCIREBON - Aan Jaelani resmi duduk sebagai Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon periode 2023-2027 usai dilantik oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (1/3/2023).

Ia resmi menggantikan H Sumanta Hasyim sebagai rektor selama dua periode, yaitu 2015-2019 dan 2019-2023.

Usai pelantikan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon kemudian menyelenggarakan serah terima jabatan dari Sumanta ke Aan, Kamis (2/3/2023), di ruang rektor.

Baca Juga: Hero: Anies Siap Bawa Perubahan, AHY Cawapresnya

Usai serah terima jabatan, Aan mengaku telah menyiapkan program kerjanya dalam memimpin IAIN Cirebon.

“IAIN Cirebon adalah bagian dari Kementerian Agama. Untuk itu kami akan bekerja dengan menindaklanjuti kebijakan yang sudah digulirkan Kementerian Agama yang salah satunya adalah moderasi beragama,” kata Aan.

Untuk merealisasikan ini, lanjut Aan, pihaknya akan menerapkan literasi moderasi beragama untuk para dosen, tenaga pendidikan dan kependidikan, serta mahasiswa di lingkungan IAIN Cirebon.

Baca Juga: Mabes Polri Ungkap Kasus Pengoplosan LPG Subsidi, Pertamina Patra Niaga Mengapresiasi

“Terlebih saat ini menjelang tahun politik, sehingga IAIN Cirebon akan turut serta dengan meningkatkan literasi moderasi beragama untuk mewujudkan kehidupan yang damai,” tuturnya.

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani (kiri), bersalaman dengan Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim (kanan), usai Sertijab di ruangan rektor, Kamis (2/3/2023).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani (kiri), bersalaman dengan Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim (kanan), usai Sertijab di ruangan rektor, Kamis (2/3/2023).
Kemudian, Aan memaparkan, pihaknya pun akan mengembangkan program studi pendidikan jarak jauh (PJJ) di IAIN Cirebon seiring rencana transformasi kampus tersebut dari IAIN menjadi Islamic Cyber University.

“Kita sudah memiliki PJJ PAI (Pendidikan Agama Islam). Program PJJ kita sudah berjalan dan akan memasuki tahun ketiga. Itu akan terus ditingkatkan dengan layanan digital layanan PJJ-nya,” paparnya.

Baca Juga: Warga Majalengka Sholat di Hutan, Ternyata Penduduk Korban Longsor dan Tinggal di Daerah Perbatasan

Untuk membuka program studi PJJ baru, diterangkan Aan, salah satunya mempersyaratkan akreditasi unggul pada program studi yang dilaksanakan secara luringnya.

“Kita akan melanjutkan proses pembukaan program studi baru PJJ di lima fakultas yang ada di IAIN Cirebon, yaitu Fakultas Ushuludin dan Adab, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,” terangnya.

Selain itu, Aan memaparkan, di bawah kepemimpinan H Sumanta Hasyim telah mengantarkan IAIN Cirebon bertransformasi tata kelola keuangan dari Satuan Kerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (Satker PNBP) menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Baca Juga: Sutardi Raharja Silaturahmi ke KONI Jabar

“Banyak capaian yang telah dilakukan beliau.Program-program dan capaian yang baik itu tentu akan saya lanjutkan,” ujarnya.

Untuk meningkatkan BLU ini, Aan pun akan mengoptimalkan berbagai potensi bisnis yang ada di IAIN Cirebon dengan melakukan literasi pola pikir sivitas akademika kampus setempat.

“Itu menjadi penting, sehingga seluruh sivitas akademika IAIN Cirebon bisa turut andil bersinergi untuk meningkatkan potensi bisnis itu. Semua unit memerankan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,” tegasnya.

Baca Juga: Warga Pangenan Cirebon Datangi Lokasi Pembangunan Pabrik Avian, Ini yang Mereka Inginkan

Selanjutnya, sambung Aan, yang begitu penting untuk dilakukan melalui program kerjanya juga menaikkan mutu akademik IAIN Cirebon.

Ia pun menggarisbawahi, bahwa transformasi IAIN Cirebon menjadi Islamic Cyber University adalah kampus bertaraf dunia dan ini penting untuk diperkenalkan kepada khalayak.

“Kami juga akan meningkatkan rangking kampus, karena hal ini akan memperluas dan jejaring IAIN Cirebon di masa mendatang. Jadi, IAIN Cirebon ini tidak hanya dikenal dan diminati di level regional dan nasional saja, tetapi juga internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Lima Masalah Cirebon Ini Kerap Dikeluhkan Masyarakat, Mulai Banjir, Jalan Rusak, Macet Hingga Persoalan Sampah

Untuk mengenalkan hal tersebut, tentu dibutuhkan peran media, baik media kampus maupun media partner yang bisa berkolaborasi untuk bersama-sama membawa IAIN Cirebon dikenal oleh dunia.

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani (kiri), bersama Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani (kiri), bersama Rektor IAIN Cirebon periode sebelumnya, H Sumanta Hasyim.
“Informasi ini bukan hanya menyosialisaikan program kampus, tetapi juga memperkenalkan IAIN Cirebon sebagai bagian PTKIN dan menyampaikan pesan moral, moderasi beragama, dan kerukunan antar umat beragama,” tuturnya.

Untuk diketahui, IAIN Cirebon masih dalam proses transformasi menjadi Islamic Cyber University. Saat ini, proses tersebut telah sampai di Kemenpan RB. Selanjutnya akan dibawa ke Presiden untuk diterbitkan Surat Keputusan (SK) perubahan status kelembagaan tersebut.(Iskandar)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x