Jemaah yang berangkat umrah ini hampir kebanyakan adalah keluarga, seperti Lia dan suami Torif serta empat putranya asal Cakung, Jakarta. Kemudian Sri bersama suami dan dua anaknya asal Medan serta Susi dan suaminya dengan 6 anggota keluarganya yang lain juga asal Medan.
“Saya lima tahun menabung untuk berangkat umrah bersama keluarga, agar bisa beribadah dan berdoa di malam Lailatul Qadar di Masjidil Haram. Kebetulan anak yang masih kuliah dan SMA tengah libur sekolah,” kata Torif.(Tati/KC).***