"Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar. Guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka,” tuturnya.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka, lanjut Azis, penekanan pembelajaran mendalam juga penting untuk mengembangkan karakter dan kompetensi. Seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Baca Juga: Ada 5 Fitur Baru di AICIS 2023 di Surabaya
Pada jenjang perguruan tinggi, kata Azis, mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Menurut Azis, Hardiknas tahun ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.
"Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar,” ujar Azis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Kadini mengatakan, momen Hardiknas di Kota Cirebon menekankan agar pelajar bisa mencintai kebudayaan lokal sebagai karakter diri.
"Makanya hari ini seluruh peserta apel mengenakan pakaian kebudayaan. Tentu dengan tujuan, selain agar mereka mencintai kearifan lokal, mereka juga bisa menguatkan budaya Cirebon,” paparnya.(Fanny)