"Kita ini parpol yang terbiasa dihadapkan pada situasi apa pun. Kalau kita mampu mengelola konflik pun, bisa menjadi media produktif kita untuk berselancar dalam ruang popularitas dan elektoral," ungkapnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Serukan I Love You Almost Full
Hal ini, kata dia, akibat dari sosok kepemimpinan yang tidak mengenal sosio kultural dan kesejarahan PKB Kabupaten Cirebon. Jam terbang yang masih seumur jagung. Karena sosok Ketua DPC PKB, Jamil Abdul Latief baru beberapa tahun kembali di Cirebon dan aktif di PKB baru di pemilu 2019.
Begitu juga dengan Sekretaris DPC PKB, Waswien Janata yang berasal dari Wonosobo Jateng, terlibat di PKB saat Mohamad Luthfi maju sebagai cabup dan baru aktif pada masa periodik itu.
"Atas situasi personal demikian, keduanya belum begitu mengenal geopolitik Kabupaten Cirebon yang sangat dinamis," terang Rachmat.
Baca Juga: Lindungi Pekerja Migran, Anggota DPRD Jabar Sosialisasikan Perda tentang PMI