“Ketika masuk ke Imigrasi ternyata tas selempang yang harusnya di bawa kakek Juhani tidak ada, kami kebingungan dan berusaha untuk mencarinya. Alhamdulillah ketemu di tas tentengan yang dibawa petugas bandara ke bis penjemputan menuju hotel.” ungkap Yuyud.
“Abah Juhani ini lansia dan kena Deminsia, kata orang sunda pikun/linglung,” kata Yuyud.
Menurutnya, pada pelaksanaan salat Jumat 2 Juni 2023, Abah Juhani diajaknya untuk menunaikan salat di Masjid Nabawi, begitu keluar dari hotel langsung berkata “Aya panon poe geuning Alhamdulillah”.
Dia berkata demikian karena mungkin selama ini terus berada di ruangan, karena untuk menghemat tenaga agar nanti bisa menunaikan rukun haji.
Ketika ke masjid, Juhani terus diganteng petugas kesehatan sambil diapit Yuyud, karena khawatir terlepas dari kendalinya. Namun demikian, saat berjalan Juhani nampak trenginas.
“Kamari dicandak jumaahan ka masjid, bingaheun pisan, nyebat aya panon poe geuning, Alhamdulillah, saurna. Sekali-kali diajak oge ka kamar petugas,” ungkap Yuyud.
Baca Juga: Ini Cara Anak Muda di Cirebon dan Priangan Timur Hadapi Perbedaan