"Ini kan aneh, masa vendor menawarkan harga tertinggi dan TKDN-nya rendah diklik oleh PPK sebagai pemenang pengadaan antropometri ini. Jadi sangat besar dugaannya ini sudah dikondisikan Dinkes yang dalam hal ini PPK-nya," ungkap Rohim.
Kejanggalan berikutnya, kata dia, yakni pihak pemenang yang diklik PPK di e-katalog, tidak termasuk dalam beberapa perusahaan dan produk yang sudah lulus pengujian serta yang telah direkomendasikan oleh Kemenkes RI.
Sebab menurutnya, berdasarkan rekap perusahaan dan produk yang lulus pengujian teknis antropometri oleh Kemenkes RI hanya ada delapan. Yakni produk PT IDS Medical Systems Indonesia, PT Bhakti Bersama Roartha, PT Nutri Sejahtera Utama, PT Solo Abadi Indonesia, PT Mandiri Jaya Medika, PT Sadamaya Graha Teknologi, PT Gerlink Utama Mandiri, dan CV Nuri Teknik.
"Atas kejanggalan-kejanggalan tersebut, kami akan melakukan audiensi dan aksi. Kami juga sudah siap untuk melaporkannya ke APH," ungkap Rohim.