Pengadaan Antropometri Rp 22 Miliar Disorot, Dinkes Diduga Kondisikan Pemenang

- 8 Juni 2023, 14:06 WIB
Ketua Lembaga Studi Daerah (Lesda) Kabupaten Cirebon, Abdurohim.
Ketua Lembaga Studi Daerah (Lesda) Kabupaten Cirebon, Abdurohim. /IST /

KABARCIREBON - Pengadaan antropometri senilai Rp 22 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon disorot. Dinkes pun diduga telah mengondisikan pemenang yang sudah muncul dalam sistem e-katalog, karena dinilai banyak kejanggalan.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 14 triliun pada tahun ini yang berhubungan dengan target penurunan kondisi kurang gizi kronis atau stunting. Dalam anggaran tersebut ada beberapa program yang bernilai tinggi.

Program dengan anggaran terbesar pada tahun ini adalah pembelian 131.618 paket antropometri senilai Rp 1,34 triliun dalam bentuk DAK fisik. Antropometri sendiri adalah alat pengukur tinggi dan berat badan anak yang terintegrasi. Alat ini nantinya diberikan ke masing-masing posyandu yang ada di semua daerah. 

Baca Juga: Sah! Pemerintah Resmi Terima hasil RUPS PLN untuk Laporan Tahunan dan Keuangan Tahun Buku 2022

Termasuk Kabupaten Cirebon yang mendapatkan kucuran untuk program tersebut senilai Rp 22 miliar. Kini proses pengadaan antropometri di daerah ini sudah muncul nama pemenang di sistem e-katalog pertanggal 23 Mei 2023, atas nama PT Inovasi Medik Indonesia.

Namun, munculnya nama pemenang atau distributor pengadaan antropometri tersebut, justru menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, dinilai ada beberapa kejanggalan yang telah menyalahi aturan. 

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x