Pergunu berharap agar pemimpin bangsa yang terpilih memiliki komitmen terhadap terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, bersih, jujur, amanah, berintegritas, serta berkomitmen dalam pemberantasan korupsi dan kemajuan pendidikan.
Selain itu, Pergunu juga mendorong semua pihak untuk menjaga nilai demokrasi yang damai, tanpa politik identitas, dan menolak praktek politik uang dalam konteks pemilihan legislatif, presiden, dan kepala daerah.
Pergunu juga memperjuangkan peningkatan jumlah rekrutmen guru P3K (Pendidikan Pengembangan dan Pemberdayaan Kepribadian) baik di bawah binaan Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pergunu berharap pemerintah dapat melakukan koordinasi yang lebih serius dengan lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru.
Rekomendasi terakhir yang dikeluarkan oleh Rakernas Pergunu berfokus pada program penguatan pendidikan karakter dan akhlak berdasarkan nilai agama dan nilai kebangsaan.Pergunu menekankan pentingnya pemerintah untuk lebih serius dalam implementasi program ini guna mencetak generasi yang berkarakter dan memiliki moralitas yang tinggi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pergunu, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, mengingatkan dalam Rakernas ini, tentang pentingnya kesadaran pendidikan di kalangan guru. Putera salah satu pendiri Nahdlatul Ulama ini, menekankan bahwa ketika para guru menjalankan tugas mereka dengan penuh kesadaran, maka harapan Indonesia untuk menjadi negara maju, makmur, dan sejahtera akan semakin terbuka lebar.
"Melalui Rakernas Pergunu yang berlangsung di Majalengka yang berlokasi dengan wafatnya salah satu pendiri NU dan Pergunu ini, diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Bahkan Pergunu berkomitmen terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan menghasilkan generasi yang unggul, berakhlak mulia, dan mencintai bangsa serta agama,"katanya.
Dengan semangat yang tinggi dan mencari ridha illahi, sambung dia, para guru Nahdlatul Ulama dari seluruh Indonesia meninggalkan Rakernas ini dengan harapan besar dan tekad kuat untuk menerapkan rekomendasi tersebut di lapangan. Hal ini penting, guna mencapai tujuan yang diharapkan bersama.