KABARCIREBON-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat menemukan masalah serius dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2024. Dari hasil supervisinya, Bawaslu menemukan ratusan warga yang telah meninggal dunia masih terdaftar dalam DPS.
Ketua Bawaslu Majalengka, H Agus Asri Sabana, mengungkapkan bahwa dari data yang dimilikinya terdapat 170 nama warga yang telah meninggal dunia, namun masih terdaftar dalam DPS. Dari jumlah ratusan warga yang meninggal dunia itu tersebar di 6 kecamatan di seluruh Kabupaten Majalengka.
"Sampai pekan ini kami sudah menyampaikan saran perbaikan kaitan dengan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) ini. Dari 170 itu kami ambil sampel di 6 kecamatan. Ternyata masih ada data pemilih yang sudah meninggal dunia, masih masuk di DPS. Jumlahnya mencapai 170 orang," ungkap Agus dalam Rapat persiapan rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kantor KPU Majalengka Senin 19 Juni 2023.
Selain temuan mengenai warga yang telah meninggal, sambung mantan Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini, melaporkan adanya warga yang telah pindah domisili, namun masih tercatat di daerah asalnya.
"Ada yang sudah pindah domisili, tapi masih masuk juga di DPS. Itu jumlahnya 155 orang. Ada pula yang terjadi kesalahan penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS), sebanyak 4 orang," tegas pria kelahiran Desa Cipeundeuy Kecamatan Bantarujeg ini.
Agus menegaskan, tidak menutup kemungkinan di lapangan masih ditemukan sejumlah permasalahan lainnya, terkait tahapan pemilu 2024. Dia menekankan bahwa masalah ini harus segera ditindaklanjuti oleh KPU Majalengka, mengingat pentingnya data dalam pelaksanaan Pemilu agar tidak menuai persamalahan di kemudian hari.
"Masih dimungkinkan persoalan data pemilih ini masih banyak masalah. Kami akan terus ingatkan, kroscek, termasuk pendekatan kelembagaan kami sampaikan saran perbaikan ke KPU," jelas Ketua Bawaslu Majalengka.