DPRD Kabupaten Cirebon Nilai Eksekutif Belum Maksimal Tangani Sampah

- 9 Juli 2023, 19:33 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Komisi III, Yoga Setiawan.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Komisi III, Yoga Setiawan. /IST /
KABARCIREBON - Penanganan sampah di Kabupaten Cirebon dinilai belum maksimal. Meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon.  
 
Terbaru, dibangunnya TPAS Kubangdeleg, di Kecamatan Karangwareng yang sampai saat ini belum beroperasi. 
 
Sementara jumlah sampah yang diangkut cukup besar, berasal dari 40 kecamatan. Kapasitas TPA lama di Gunungsantri Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan pun tinggal hitungan tahun. 
 
 
DPRD Kabupaten Cirebon pun tak bosan menyoal masalah sampah. Parlemen akhirnya menilai, penanganan sampah yang dilakukan pihak eksekutif selama ini belum maksimal. 
 
Apalagi, DLH Kabupaten Cirebon menyebut baru 250 kilogram saja yang tertangani dari 1,2 ton persebaran sampah yang ada di daerah ini. 
 
Jumlah tersebut masih jauh dari harapan. Padahal, di tahun lalu, sudah dicanangkan agar DLH bisa meningkatkan penanganan sampah. Kalaupun tidak seluruhnya, minimal bisa setengahnya tertangani. 
 
 
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan mengatakan, sudah ada solusi yang ditawarkan oleh DPRD dalam penanganan sampah. Yakni, mengalokasikan anggaran sewa armada pengangkut sampah. 
 
"Artinya tidak bisa lagi DLH beralibi, karena minimnya armada yang dimiliki. Karena tahun kemarin sudah kita anggarkan. Meskipun untuk sewa armada. Tidak sampai ke pembelian unit," kata Yoga. 
 
Hanya saja, pihaknya belum mengetahui persisnya seperti apa langkah dari DLH. Teknisnya, DLH yang mengetahui. 
 
 
“Nanti kita akan tanyakan langsung ke DLH-nya. Itu sudah berjalan atau belum. Kemudian teknis pemungutannya seperti apa?” katanya. 
 
Sebab, lanjut Yoga, targetnya di 2023 ini, berdasarkan rapat banggar KUAPPAS 2022 lalu, sampah harus bisa ditangani.
 
“Kalau persebaran sampah sejauh ini sebanyak 1,2 ton, minimal separuhnya lah bisa diatasi dengan adanya penambahan armada itu,” ungkapnya. 
 
 
Ia tidak memungkiri, pengadaan armada itu memang dibutuhkan. Hanya saja belum mampu. Sebab,  harga per unitnya cukup lumayan, sementara PAD pemerintah daerah masih mirim. 
 
Kabid Peringkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan DLH Kabupaten Cirebon, Fifi Erneti mengaku, per harinya setiap orang menghasilkan setengah kilogram sampah. Data di tahun 2022 total sampah per harinya se Kabupaten Cirebon berkisar 1.250 atau 1,2 ton lebih. 
 
“Yang bisa ditangani baru 250 kg, di TPA Gunungsantri. Sisanya belum tergarap,” katanya. 
 
 
Hal itu bukan tanpa sebab. Karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki saat ini. Baik dari segi SDM, alat, maupun anggarannya. Maka masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menerapkan pola 3R yakni Reuse, Reduce dan Recyle.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x