Network
Dan bokor menjadi bentuk utama pembuatan logo karena diartikan sebagai lambang lahirnya Pemerintah Kabupaten Kuningan pada tanggal 1 September 1498.
Sedangkan gambar Pendopo Kabupaten Kuningan di atas bokor melambangkan pusat pemerintahan yang harus dijaga marwahnya sekaligus menjadi kebanggan masyarakat.
Baca Juga: Dilatih Ayahnya, Pebulutangkis Kuningan Juara ke-1 O2SN Jabar
Angka 525 yang membentuk bokor dengan variasi bentuk ikon daerah merupakan angka tahun sejarah dari mulai lahirnya Kabupaten Kuningan hingga sekarang.
Warna pada angka-angkanya pun memiliki bermakna tersendiri. Seperti angka 5 berwarna hijau mengandung arti agamis, angka 2 berwarna merah memiliki makna pinunjul dan angka 5 berwarna biru mempunyai arti makmur.
Huruf Kuningan berwarna kuning emas yang dibuat tegas dalam bentuk bokor melambangkan Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan optimal telah mewujudkan Visi dan Misi Kuningan Ma'mur, Agamis dan Pinunjul (Maju) Berbasis Desa.
Baca Juga: Polres Kuningan Petakan Desa Rawan Gesekan Pilkades, 1.000 Personil Polisi Disiagakan
Dengan demikian, momentum Hari Jadi ke-525 Kabupaten Kuningan menggambarkan Visi Kuningan Maju dengan Jiwa nu SAJATI telah tercapai.
Bersamaan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Periode 2018-2023. Sehingga dibuat tema (tagline), 'Kuningan Mungkas Udagan Nu Sajati'.
"Mungkas mengandung arti mengakhiri, udagan adalah target atau sesuatu yang harus dicapai," tutur Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). (Iyan Irwandi/KC) ***
