Di Majalengka, Tiga Orang Jepang Ini Merasa Kagum Akan Kultur dan Pelestarian Tradisi Leluhur Blok Keputren

- 13 Agustus 2023, 22:33 WIB
WARGA Blok Kaputren,Desa Putridalem, Kabupaten Majalengka tengah berdialog dengan pemuda Jepang yang sengaja datang karena tertarik dengan kultur, budaya serta tradisi yang masih dipertahankan warga setempat, Sabtu (12/8/2023)
WARGA Blok Kaputren,Desa Putridalem, Kabupaten Majalengka tengah berdialog dengan pemuda Jepang yang sengaja datang karena tertarik dengan kultur, budaya serta tradisi yang masih dipertahankan warga setempat, Sabtu (12/8/2023) /Foto/Tati/KC/

Aki Iwaya menyebutkan, di Jepang sebetulnya masih ada beberapa tradisi leluhur yang kini masih dijalani, namun hanya di lakukan di daerah–daerah tertentu.

Berkumpul orang dalam jumlah banyak hanya dilakukan di gedung, itu pun harus bayar.

Baca Juga: Road to West Java Festival 2023 Ngaruntuy Seni di CFD Taman Kota Kuningan, Wagub Uu Terpukau

Pemerintah tidak memberikan dukungan material bagi kegiatan semacam itu, hanya panitia penyelenggara bisa memperoleh uang banyak dari tiket yang dijualnya untuk sebuah kegiatan yang mengumpulkan massa.

“Berkumpul, berdialog seperti ini sudah tidak ada, adanya di gedung dan harus bayar,” katanya.

Mereka juga mengagumi Pemerintah Indonesia yang memberikan kebebasan berpendapat bagi masyarakatnya tanpa kekangan apa pun.

Baca Juga: Menilik Desa Mulajaya, Karawang: Alasan dan Ketidaktahuan dari Sebagian Besar Warganya Kecanduan Narkoba

Kehidupan masyarakat di Jepang katanya sudah individualistis, hingga dengan tetangga pun nyaris tak pernah berkomunikasi bahkan ada yang tidak saling mengenal.

Karena masyarakatnya pergi pagi pulang malam untuk bekerja.

“Di kami pada 10 tahun ke depan akan banyak rumah kosong karena tidak ada penghuninya,” ungkap Aki Iwaya yang mengagumi rumah–rumah penduduk di Kaputren dengan ukuran besar–besar.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah