Luthfi: Duet Prabowo-Ganjar Sebuah Keniscayaan

- 17 Agustus 2023, 13:16 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mochamad Luthfi.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mochamad Luthfi. /Ismail Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Ketua DPRD  Kabupaten Cirebon, H Mohamad Luthfi turut menganalisa atas kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di lingkup politik nasional. 

Menurutnya, jika ke depan Capres dan Cawapresnya adalah pasangan Prabowo-Ganjar juga sangat dimungkinkan. Hal itu menurutnya, sebuah keniscayaan melihat situasi perkembangan dan dinamika politik nasional sekarang tengah terjadi.

Menurutnya, saat ini situasi politik nasional sangat cair. Jadi wajar bila semua pihak segera menentukan sikap dan mengambil posisi terbaik. Hal itu agar kepentingan politik dapat terakomodir. Untuk itu, Luthfi melihat duet Prabowo-Ganjar sangat seksi untuk diusung ke publik.

Baca Juga: Upacara Kemerdekaan RI ke-78, Grage Group Kembali Libatkan Abang Becak, Veteran dan Anak Yatim dari Cirebon

"Duet Prabowo-Ganjar adalah sebuah keniscayaan. Tapi itu semua tergantung keputusan para elite politik. Mereka punya kewenangan untuk memutuskan semua itu," kata Luthfi, Kamis (17/8/2023).

Sebab kata dia, bergabungnya Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Capres Prabowo, dinilai membawa perubahan dan peta politik yang cukup dinamis. 

Jadi menurutnya, secara hitungan politis, besar kemungkinan PDIP akan bergabung dalam koalisi KKIR. Hal itu diperkuat dengan beberapa analisa, bahwa ada kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi dengan pencapresan Ganjar. 

Baca Juga: Di Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2023 Bupati Kuningan Acep Purnama Sampaikan Pesan Nasionalisme

"Pilihannya untuk Kabupaten Cirebon apalagi politik nasional, rasionalisasi politik menjadi dasar yang ampuh untuk menentukan strategi pemenangan. Saya melihat peluang bergabungnya PDIP ke KKIR sangat besar," kata Luthfi.

Ia berpendapat, tentang wacana duet Prabowo-Gibran, masih sebuah wacana. Alasannya, masih menunggu keputusan MK terkait penetapan batas usia. Meskipun semuanya bisa saja terjadi, tetapi dinamika atau legal formalnya ditetapkan oleh negara. Artinya, semua regulasi harus jelas terlebih dahulu, baru memainkan permainan.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x