Di Sanggar Tari Sawo Kecik Keraton Kasepuhan Tidak Diajarkan Tari Jaipong, Begini Penjelasan Ketua Sanggarnya

- 17 September 2023, 20:02 WIB
Sejumlah penari dari Sanggar Tari Sawo Kecik Cirebon saat menampilkan Tari Topeng Kelana
Sejumlah penari dari Sanggar Tari Sawo Kecik Cirebon saat menampilkan Tari Topeng Kelana /Foto/Jaka/KC/

KABARCIREBON- Tari topeng Kelana merupakan topeng terakhir lima Wanda (lima rupa) yang ada di Cirebon yakni tari topeng Panji, Samba, Rumiyang, Temenggung, serta Kelana.

Meski makna dari tari topeng Kelana yang menggambarkan seorang yang serakah, penuh amarah, bertabiat buruk dan tidak dapat mengendalikan diri, penarinya justru berkembang di Kota Cirebon.

"Sanggar ini sudah berdiri sejak 2013, saat ini anak-anak atau penarinya sudah banyak yang tampil tidak saja di Kota Cirebon juga di daerah lain,"

Baca Juga: WOW Kota Cirebon Makin Dilirik Wisatawan, Sampai Triwulan 3 Saja Target Kunjungan Lampaui Target 2 Juta Lebih

"Rencananya anak-anak pada Oktober 2023 akan tampil di kampus Universitas Pakuan Bogor dan Universitas Indonesia untuk menampilkan tarian topeng Cirebon dan kreasi Cirebonan," kata Ketua Sanggar Tari Sawo Kecik Keraton Kasepuhan Kota Cirebon, Ratu Dini.

Untuk tari topeng Cirebon, Ratu Dini menjelaskan, dibawa Sunan Kali Jaga ke Cirebon melalui media syiar Islam dan kesenian.

"Jadi dari ke lima Wanda ini kalau dalam ajaran Agama Islam melambangkan sholat lima waktu," jelasnya.

Baca Juga: Gondol 53 Medali Emas, SMA Negeri 1 Cirebon Raih Juara Umum Popkota Tingkat SMA/SMK ke -7 Kali

Diantara tari topeng Cirebon dengan Indramayu, lanjutnya, versinya berbeda.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x