Dampak Kemarau, Perumda Tirtajati Mengalami Penurunan Pasokan Debit Air

- 26 Oktober 2023, 17:45 WIB
DIRUT Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi.*
DIRUT Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi.* /Kabar Cirebon/ Iwan Junaedi/

KABARCIREBON - Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon mencatat selama musim kemarau berkepanjangan berdampak pada pelayanan bagi pelanggan yang kurang maksimal.

Pasalnya musim kemarau berimbas pada minimnya pasokan air baku sejak empat bulan terakhir. Sehingga, Perumda Tirtajati Kabupaten Cirebon terus mencari solusi sebagai langkah dan upaya memaksimalkan pelayanan bagi pelanggan agar tetap bisa stabil.

"Kemarau tahun ini kami sangat rasakan sekali dampaknya karena ada penurunan kapasitas air baik dari sistem mata air dan pengolahan. Minimnya pasokan air terjadi di lima WTP pengolahan yang kami miliki," ujar Direktur Utama Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon, Suharyadi, Rabu 25 Oktober 2023.

Baca Juga: Ada 3.235 PJU di Kabupaten Rusak Parah

Suharyadi menjelaskan, dari lima Water Treatment Plant (WTP) yang dimiliki tiga diantaranya yakni WTP Kapetakan, Gunungjati dan Ciwaringin yang sangat terdampak kekeringan akibat kemarau.

Oleh karenanya, pihaknya harus memutar otak agar pelanggan tetap bisa teraliri air dengan menerapkan sejumlah pola sebagai upaya antisipasi air pelanggan yang tidak terdistribusikan tetap dilayani dengan sistim gilir air.

"Selama musim kemarau, kami sudah menerjunkan operator dan didamping BPBD dengan mengirim pasokan 400 kendaraan tanki. Mereka disebar ke wilayah kekeringan di 15 kecamatan dan 24 desa. Selain itu, sistim gilir air juga masih terus dilakukan sambil menunggu pasokan air kembali lancar," kata Suharyadi.

Baca Juga: Diresmikan Bupati Majalengka, Kini Gedung Pusat Informasi Itu Jadi Tempat Aksi Vandalisme

Ia mengimbau bagi para pelanggan yang belum menerima bantuan bisa melaporkan ke direksi. Selain itu, para pelanggan juga diharapkan agar tidak menyedot air dengan mesin pompa karena dampaknya merugikan pelanggan lainnya.

"Penurunan kapasitas dari 693 liter per detik menjadi 580 liter per detik saat ini dan kekurangan 113 liter per detik. Sambil menunggu musim hujan, bantuan yang disiapkan tidak ada batasan. Juga agar masyarakat di musim kemarau yang belum menentu ini agar memanfaatkan air seideal mungkin," katanya.(Iwan/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x