Network
KABARCIREBON - Setelah meraih penilaian akreditasi terbaik A, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh Syiarul Islam (KBIHU SI) Kabupaten Kuningan didorong untuk meningkatkan pelayanan secara optimal pada masyarakat, khusus bagi jemaah calon haji pada tahun 2024.
Pembina KBIHU SI Kabupaten Kuningan, HR Yayan Sofyan, Kamis 9 November 2023, mengatakan, untuk meraih akreditasi terbaik A itu tidak mudah, melainkan harus didukung oleh berbagai kesiapan dan kelengkapan sarana maupun prasa yang ada.
Oleh karena, KBIHU SI itu harus lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya bagi jemaah haji yang akan diberangkankan pada musim haji tahun 2024 mendatang. Sehingga mereka (jemaah calon haji) merasa puas atas pelayanan yang diberikan KBIU SI tersebut.
Baca Juga: SKPD, Kecamatan dan BUMD Peroleh Penghargaan Bulan Dana PMI Kabupaten Kuningan Tahun 2023
“Maka dari itu, layani mereka (jemaah) sebaik-baiknya dari mulai persiapan, pemberangkatan, selama berada di tanah susi Mekah hingga kembali lagi tanah air. Mereka harus dilayani sebaik mungkin hingga memperoleh rasa nyaman dan aman,” ungkap HR Yayan.
Karenanya, sebagai Pembina KBIH SI, pihaknya berharap pada jemaah jangan sungkan-sungkan untuk bertanya pada pembimbing. Sebab pelaksanaan ibadah haji ini, selain menjalani ibadah rokhani, juga sebagian besar adalah melakukan badah secara fisik. Maka dari itu, jagalah kesehatan, tetap semangat dan berserah diri tehadap Allah SWT agar dalam pelaksanannya nanti mendapat berbagai kemudahan.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua KBIHU SI Kab. Kuningan, KH Emus Musthopa, menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu memperoleh materi yang disampaikan para pembimbing, saat ini jemaah calon haji memasuki tahapan pemantapan materi manasik agar dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah nanti agar lebih baik lagi.
Baca Juga: Tiga Besar Open Bidding Kuningan akan Segera Diumumkan, Siapakah yang Tersingkir?
Untuk itu seluruh calon jemaah haji wajib mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh KBIHU SI beberapa waktu lalu upaya mencapai kemabruran. “Setiap perjalanan ibadah haji tentu selalu ada permasalahan, oleh sebab itu agar tidak terjadi permasalahan tersebut atau paling tidak menguranginya, maka dengan rajin jemaah mengikuti bimbingan seperti ini.
Sebab dalam bimbingan tersebut banyak hal yang disampaikan, baik mengenai rukun, sunah serta ketentuan ibadah haji lainnya. Hal ini merupakan bekal ilmu yang harus kita laksanakan sebagai mana mestinya,” ujar KH Emus.
Ditambahkannya, selama kegiatan pemantapan banyak informasi penting terkait proses pelaksanaan ibadah haji ini. Misalnya persiapan yang harus dilakukan, menghafal doa-doa selama kegiatan ibadah haji serta ketentuan lainnya sehingga akan mendapat kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaan ibadah rukum Islam yang ke-lima itu.
Baca Juga: Ini Profil Sekwan, H. Deni Hamdani yang Diusulkan Menjadi Calon Pj Bupati Kuningan
Apalagi salah satu ketentuan persyaratan bisa berangkat untuk menunaikan ibadah haji sekarang ini harus istitoah (mampu dan dinyatakan sehat) oleh tim dokter dari Dinas Kesehatan.
“Tahun sebelumnya jemaah melunasi dulu biaya pemberangkatan ibadah haji, baru istitoah dari dokter. Sekarang berbeda, dinyatakan istitoah terlebih dahulu baru dilakukan pelunasan. Untuk pelunasan diperkirakan Pebruari-Maret tahun depan. Bahkan jemaah haji Indonesia ada penambahan kuota sebanyak 20.000 orang untuk dibagikan ketiap provinsi yang ada di seluruh tanah air,” tutur KH Emus.
Dalam acara manasik, Minggu 5 November 2023, hadir pembimbing senior Buya KH Abdul Syukur, KH Alan Rusyadi, H Ikin Asyikin, Ustazd Ahmad Faizin, Sekretariatan Dedi Jubaedi, H Utay Suyanto dan kawan-kawan. Termasuk tim dokumentasi, informasi dan IT, Raden Benjamin Marseha beserta Muhamad Restu Meiko. Plus unsur pengurus lainnya yang selalu memberikan dorongan sesuai peran masing-masing. (Emsul/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News
