Bupati Karna Sobahi: Majalengka Raih Kado Terindah di Hari Pahlawan

- 10 November 2023, 21:23 WIB
Bupati Majalengka Karna Sobahi saat menjadi inspektur upacara pada Hari Pahlawan, Jumat 10 November 2023.*
Bupati Majalengka Karna Sobahi saat menjadi inspektur upacara pada Hari Pahlawan, Jumat 10 November 2023.* /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KH. Abdul Chalim sudah mendalami pendidikan agama dari usia remaja. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah H I S (Hollandsch Inlandsche School), ia belajar di beberapa pesantren di wilayah Leuwimunding dan Rajagaluh, di antaranya Pondok Pesantren Banada, Pondok Pesantren al-Fattah Trajaya, dan Pondok Pesantren Nurul Huda al Ma’arif Pajajar.

Hingga tahun 1913, ia melanjutkan pendidikannya di Makkah. Sepulangnya dari Makkah, ia bergabung dengan temannya KH. Abdul Wahab Hasbullah yang memiliki komitmen untuk memerdekakan Indonesia.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Ngetop di Rajabasa Bandar Lampung, Bisa Dicoba Bakso Lava dan Bakso Mas No

Ia membantu menangani dan mengelola organisasi-organisasi yang telah dirintis oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah, yaitu Nahdlatul Wathan yang kemudian menjadi Syubbanul Wathon.

Saat mendirikan Subbanul Wathon inilah KH. Abdul Chalim bersama dengan KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk Komite Hijaz yang bertujuan untuk mengorganisasikan ulama-ulama di Jawa dan Madura demi mencapai kemerdekaan Indonesia.

KH. Abdul Chalim menulis surat undangan kepada seluruh ulama pesantren di Jawa dan Madura untuk hadir pada pertemuan yang diselenggarakan Komite Hijaz pada 31 Januari 1926.

Baca Juga: Doa Bersama dan Salat Gaib di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan bagi Para Pejuang Palestina

Isi surat yang menekankan pada tujuan kemerdekaan Indonesia mendapat respon yang luar biasa dari para ulama sehingga sebanyak 65 ulama hadir dalam pertemuan tersebut.

Komite Hijaz ini pada akhirnya mendorong tercapainya kesepakatan di antara para ulama untuk mendirikan Nahdlatul Ulama dengan KH. Hasyim Asyari sebagai Rais Aam dan KH. Abdul Wahab Hasbullah sebagai katib awal. KH. Abdul Chalim sendiri merupakan katib tsani (sekretaris kedua) pada kepengurusan PBNU periode pertama.

KH. Abdul Chalim juga merupakan pembina kerohanian organisasi semi militer Hizbullah, pendiri Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon, serta pejuang Hizbullah di beberapa medan pertempuran yaitu Cirebon, Majalengka, dan Surabaya.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah