Anggota Kompolnas Ajak Masyarakat Berantas Radikalisme

- 20 November 2023, 13:50 WIB
Bedah buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' karya Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Bedah buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' karya Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Dedi Prasetyo. /IST /

KABARCIREBON - Upaya cooling system terus dilakukan Polri dengan menggandeng sejumlah pihak. Kali ini dilakukan dengan bedah buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' karya Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Bedah buku tersebut dihadiri Anggota Kompolnas Mohammad Dawam selaku bagian dari tim riset buku tersebut. Kemudian, tokoh agama, perwakilan DPRD, tokoh masyarakat, serta sejumlah perwakilan ormas.

Anggota Kompolnas Mohammad Dawam menjelaskan, paham radikalisme sudah seharusnya dihilangkan. Oleh karenanya, hal itu membutuhkan peran seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga: Sasar Generasi Produktif-Solopreneur, Astra Financial Luncurkan Bank Saqu sebagai Inovasi Layanan Digital

“Paham-paham radikalisme ini harus dimusnahkan dari bumi Indonesia ini. Oleh karenanya, mari bersama-sama untuk ikut menghilangkan paham radikalisme dimulai dari wilayah masing-masing,” ujarnya dalam acara bedah buku.

Dijelaskannya, paham radikalisme yang dianut para teroris kerap disebarkan di media sosial.

Karena hal itu, menurutnya, masyarakat juga harus memahami bahwa mempelajari agama dari media sosial menjadi hal yang harus diwaspadai. Sebab, cara itu tetap harus mendapatkan pendampingan.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Seblak yang Murmer Kota Pangkal Pinang, Seblak Jonthor dan Seblak Pape Memang Enak

“Tanpa didampingi praktisi keagamaan, tidak bisa diterima mentah-mentah,” ungkapnya.

Ia pun menekankan bahwa tokoh agama dan pakar agama menjadi unsur penting dalam memberantas paham radikalisme. Maka dari itu, masyarakat dianjurkan untuk memiliki mentor dari unsur tersebut untuk mendalami agama agar tidak salah tafsir dan terjerumus ke dalam paham radikalisme.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x