Menurut Suniyani, anaknya yang sudah berkeluarga dan masih tinggal satu rumah dengan dirinya pun tak mampu melerai karena mendapat ancaman yang sama.
Rupanya, ancaman hendak membakar rumah itu bukan hanya gertak semata. Saat masih terlibat cekcok, seorang pria yang tak dikenali oleh korban datang membawa bensin eceran di dalam sebuah plastik.
Baca Juga: Kasus Kusta di Kabupaten Majalengka Bertambah, Diawali dari Kulit yang Memutih
Sadisnya, bensin tersebut kemudian digunakan oleh terduga pelaku untuk menyiram korban dan menyiram sekeliling rumah.
"Saya juga sempat mau dibakar, tapi alhamdulillah koreknya tidak nyala-nyala," kata Suniyani.
Kendati demikian, korban masih terus berupaya mencegah pelaku yang hendak membakar rumah tersebut. Ia pun berusaha memadamkan nyala api karung yang sempat dinyalakan pelaku.
Karena kondisi tubuhnya merasa sakit akibat sabetan hingga dorongan pelaku, korban pun akhirnya mencari perlindungan ke rumah kuwu desa setempat. "Jadi, pas kebakarannya saya tidak tahu, karena saya langsung lari ke rumah pak kuwu," ujarnya.
Akibat tindak kekerasan yang dilakukan suaminya itu, korban mengalami luka lebam di tangan, leher dan bagian tubuh lannya.
Usai menerima laporan, aparat Kepolisian Sektor Gegesik dipimpin langsung Kapolsek Gegesik, AKP Suheryana langsung melakukan olah TKP. Polisi juga memasang garis polisi rumah tersebut sebagai pertanda bahwa kasus dugaan pembakaran rumah sedang ditangani pihak kepolisian.