“Instalasi hilang semua, karena tempat ini lama juga dalam kondisi kosong. Kerugian sampai Rp 3 miliar dan proses hukumnya sudah berlanjut,” sebut Hilmy.
Pembangunan stadion tersebut dicanangkan pada 2011, kemudian pertama dibangun pada 2012 dengan anggaran sebanyak Rp19 miliar, namun terhenti pada 2013.
Baca Juga: IAIN Cirebon Bedah DIPA 2024 Secara Menyeluruh
Pada 2014, pelaksanaan tahap kedua kembali dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp33 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Pembangunan tersebut yakni pengerjaan struktur tribun stadion. Kemudian pada 2015, pembangunan sarana olahraga kembali dilanjutkan dengan pengerjaan tribun bagian utara, selatan, barat, dan timur serta pembangunan lapangan, sebanyak Rp20 miliar.
Di 2016, Provinsi Jawa Barat kembali menggelontorkan dana sebesar Rp30 miliar dan Rp50 miliar pada 2017, namun pada 2017 hingga 2019 pertengahan terhenti karena bersamaan dengan penyelenggaraan pilkada.
Pada 2019, pembangunan stadion kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp50 miliar dari APBD Provinsi Jabar dan Rp30 miliar dari APBD kabupaten.
Dalam pengerjaan itu dibuat struktur, kolom bulat, tribun, pekerjaan lantai, plafon, saniter, pekerjaan kacas stop, pekerjaan menikal dan elektrikal.
Terakhir pada 2023, dilanjutkan pembangunan yang meliputi rekonstruksi lapang dan pembangunan sarana atletik. Jumlah anggaran sebanyak Rp9,4 miliar.(Iwan/KC).***