“Dan saat ini, menjelang Natal 2023 dan tahun baru, siswa yang beragama Nasrani merayakan natal bersama dilingkungan sekolah, dimana siswa yang beragama Islam ikut melihat perayaan natal tersebut, mereka melihat teman temannya menari dan menyanyi di acara itu. Mereka ikut merasakan suka cita teman temannya yang beragama kristen dan berbagi kado.” kata Rina.
Hanya untuk perayaan natal menurut Rina baru kali ini di coba dilaksanakan,
Rina Suprihatin bersama para guru mengaku akan terus mengedukasi anak didiknya untuk menanamkan rasa toleransi dalam beragama, tindakan saling menghargai antar umat beragama sebagai wujud Bhineka Tunggal Ika.
"Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini. Contoh toleransi antar umat beragama yang bisa dilihat dan diterapkan adalah hidup berdampingan secara damai, dengan individu atau kelompok yang memiliki keyakinan agama berbeda tanpa ada tindakan diskriminasi, atau bahkan kekerasan seperti yang ada di SDN 2 Gandasari yang saya pimpin", ujar Rina Suprihatin.
Tujuan toleransi beragama menurut Rina adalah untuk meningkatkan iman dan ketakwaan masing-masing penganut agama dengan kenyataan ada agama lain.
"Kita sebagai umat yang menganut ajaran agama, semakin menghayati dan memperdalam ajaran agama dan berusaha untuk mengamalkannya, mencegah terjadinya perpecahan antara umat beragama akibat perbedaan", katanya.
Guru Agama Islam SDN 2 Gandasari Adang Sudarno mengatakan, memupuk semangat toleransi di lingkungan sekolah merupakan kewajiban para guru agar semua murid bisa memahami dan saling menghargai sehingga tercipta kehidupan beragama yang harmonis.
Melalui kegiatan seperti ini tidak hanya sebatas seremonial perayaan hari besar agama, akan tetapi juga menanamkan rasa kebersamaan sehingga jauh dari prasangka dan intoleransi.