KABARCIREBON - Project Balongan yang merupakan bagian dari Direktorat Proyek Infrastruktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) siap melaksanakan dua aktivitas pekerjaan besar, yakni restorasi atau pemugaran 4 Tangki Gasoline Kilang Pertamina Balongan, tepatnya Tangki 42-T-301 E, F, G dan H, serta Permanent Solution di Revamp CDU RDMP Balongan.
Peresmian dua agenda pekerjaan besar ini, ditandai dengan pelaksanaan Grand Safety Talk, Rabu (27/12/2023), dihadiri Direktur Proyek Infrastruktur PT KPI Kadek Ambara Jaya, Tim Manajemen RU VI, Manajemen Project Balongan, dan konsorsium.
Pada kegiatan ini, Pjs General Manager Project Balongan Muhammad Ramdhan menyampaikan, pekerjaan restorasi tangki migas ini merupakan amanah penugasan yang bersifat investasi maupun operasional di lingkungan RU VI Balongan, seluruh proyek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapabilitas, fleksibilitas dan terutama untuk meningkatkan margin RU VI Balongan.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Mahfud Naik Karena Tren Positif Soliditas Pendukung
Dikatakannya, konsorsium pekerjaan restorasi tangki 42-T-301 E, F, G dan H dengan masing-masing kapasitas 29.000 m3 ini di antaranya PT Wijaya Karya, PT Aldaberta Indonesia, PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT ETI dengan target pelaksanaan pekerjaan selama 19 bulan.
Seluruh persiapan untuk memulai pekerjaan restorasi tangki ini telah dilakukan dengan matang dengan mengutamakan aspek HSSE sebagai prioritas utama.
“Target Project Balongan adalah tercapainya Proyek secara OTOBOSOROR (On Time, On Budget, On Spesification, On Regulation, dan On Return) termasuk di dalamnya yang paling utama yaitu Zero Incident, Accident, and Fatality," terang Ramdhan.
Sementara itu, Direktur Proyek Infrastruktur PT KPI Kadek Ambara Jaya menekankan agar pekerjaan restorasi tangki mogas dan Permanent Solution di Revamp CDU RDMP Balongan ini harus mengutamakan aspek safety, baik keselamatan pekerja, keselamatan alat dan keselamatan fasilitas, serta tetap memperhatikan unsur ESG (Environmental, Social, and Governance).
“Jangan ragu untuk melakukan intervensi apabila melihat pekerjaan dirasa tidak safety, safety adalah tanggung jawab kita bersama," tuturnya.