"Melalui berbagai program reguler dan tujuh program prioritas kementerian agama, kita terus bekerja keras melaksanakan tugas-tugas yang dimandatkan kepada kita semua. Penguatan moderasi beragama, Transformasi digital, revitalisasi kua, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiousity Index, dan Tahun Kerukunan Umat Beragama adalah ikhtiar dalam memberikan layanan yang sebaikbaiknya kepada seluruh umat," ujarnya.
Imron menjelaskan Moderasi Beragama sudah menjadi napas dalam setiap derap langkah insan beragama. Transformasi Digital terlaksana di seluruh satuan kerja Kementerian Agama dan lembaga-pendidikan keagamaan.
"KUA sudah bertransformasi menjadi semakin baik dalam memberikan layanan. Pesantren-pesantren mulai menapaki fasa kemandirian dalam amal usaha dan ekonomi. Cyber University sudah on thg track. Kerukunan umat beragama pun semakin meningkat," katanya.
Tentu, kata Imron, keberhasilan-keberhasilan itu bukan tanpa kekurangan. Masih banyak yang harus dibenahi dalam rangka perbaikan program mendatang.
"Kita jangan berpuas diri dengan berbagai hasil yang dicapai. Kita harus selalu mengevaluasi diri karena tugas kita belum usai. Momentum pergantian tahun dan peringatan HAB Ke-78 Kementerian Agama ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik," ujarnya.
Masih kata Imron, pada HAB ke-78 ini bermakna bahwa pihaknya harus membersamai umat untuk menuju Indonesia yang hebat.
Pasalnya wujud dari membersamai umat ini adalah dengan memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat beragama. Oleh karena itu, kata Imron, mari wujudkan birokrasi yang melayani.(Iwan/KC).***