KABARCIREBON - Angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka masih mencapai 11 persenan atau sebanyak 120.000 jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 1,3 juta jiwa. Pemerintah segera mengintervensi setelah diketahui penyebab kemiskinannya.
Menurut keterangan Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi, Kamis (25/1/2024), saat ini pemerintah tengah meneliti bentuk intervensi apa yang harus diberikan kepada keluarga miskin sebanyak itu.
Perlu dicermati dan diteliti apa penyebab kemiskinan yang diderita masyarakat Majalengka yang masih mencapai sebanyak 120.000 jiwa tersebut. Data kemiskinan secara akurat menyangkut nama, alamat, usia serta penyebabnya harus diketahui secara benar.
Juga jika mungkin potensi apa yang dilakukan untuk pemberdayaan manakala yang bersangkutan masih usia produktif agar bisa keluar dari kemiskinan yang dideritanya selama ini.
“Nanti akan dilihat intervensi apa yang dilakukan, apa harus memberi makan atau apa agar terjadi penurunan kemiskinan ini,” ungkap Pj Bupati Dedi Supandi.
Dia mengaku berencana melakukan kerjasama dengan IPDN untuk menempatkan mahasiswa magang di tiap desa guna memonitor keluarga miskin tersebut.
Baca Juga: Pelantikan Serentak di Kota Cirebon, Ratusan Calon Anggota KPPS Dilantik Ketua PPS di Bawah Fly Over
Penanganan kemiskinan tidak bisa disamakan pada setiap orang atau keluarga karena bisa saja penyebab kemiskinannya berbeda – beda. Bisa akibat terkena PHK dan belum bekerja kembali, atau usahanya jatuh belum bangkit lagi, kekurangan modal san sebagainya. Atau bsia saja karena motiasi kerjanya minim dan sebagainya.
Penanganan kemiskinan terhadap lansia dan usia produktif akan berbeda. Untuk itu potensi seseorang juga idealnya diketahui.