KABARCIREBON - Kasus DBD yang menjalani perawatan di RSUD Majalengka selama dua bulan teralhir Januari dan Februari tejadi peningkatan signifikan, penderita didominasi anak- anak.
Ika salah seorang orang tua pasien yang anaknya tengah menjalani perawatan di RSUD Majalengka mengungkapkan, anaknya semula merasakan sakit demam yang suhunya terus naik. Karena tak kunjung sembuh setelah diobati di rumah langsung dibawa ke IGD yang ternyata dokter mendiagnosa DBD.
Pada kulit tubuh anaknya terdapat becak merah dengan suhu yang tetus tinggi.
"Untung segera dibawa ke doker dan menjalani perawatan," ungkap Ika yang sudah lima hari merawat anaknya di RS.
Kondisi yang sama dialami anak Mimi yang usianya baru tiga tahun, dia tak menduga anaknya DBD mulanya dia berusaha memberikan sanmol di rumahnya serta mengompres tubuh anaknya.
Setelah empat hari suhu tubuh anaknya tak kunjung turun akhirnya dibawa ke dokter praktek di Munjul dan dokter menyarankan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit karena terkena DBD.
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penanganan Medis RSUD Majalengka dr Sumarti mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah kasus DBD yang menjalani perawatan di RS Majalengka yang peningkatannya mencapai 100 persenan.
Di ruang Melati yang ditempati anak -anak pada bulan Februari terdapat sebanyak 24 anak atau kasus yang menjalani peawatan, sebelumnya dibulan Januari hanya ada sebanyak 14 kasus atau anak yang menjalani perawatan.
Peningkatan yang sama juga terjadi untuk pasien dewasa, di bulan Januari kasus DBD yang menjalani rawat inap di RSUD Majalengka hanya sebanyak 11 pasien dan di bulan Februari meningkat menjadi 20 kasus.