“Kami bukan hanya sebatas organisasi untuk melahirkan pendekar, namun kami juga memiliki kepedulian dan tanggungjawab akan generasi muda agar menjadi pendekar yang memiliki budi pekerti, dimana yang lebih kecil hormat kepada yang lebih atas dan yang lebih atas sayang pada yang lebih bawah,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Barat KH. Asep Saepul Milah berpesan kepada pengurus dan anggota untuk terus memperkokoh dan memperkuat perjuangan di Pagar Nusa dan menjaga tali silaturahmi dengan para kiai untuk tawadhu dan taat serta lebih cinta lagi. Bukan hanya berkekuatan dengan fisik tapi doa kyai merupakan energi dan suplemen kekuatan Pagar Nusa. Untuk itu teruslah beristiqomah.
Kemeriahan dengan berbagai atraksi dan ibingan pencak silat diiringi terompet dan gendang menjadi kebanggaan dan haru. Hal ini menunjukan mereka yang dilatih bisa menunjukan kemampuannya apalagi terompet itu seolah memanggil bahwa inilah bagian seni tradisi jati diri bangsa yang mesti dilestarikan. Harlah tersebut dihadiri Para Kyai, Kapolsek Pancalang, Kepala Kesbangpol, Banser, pengurus Anak Cabang Pagar Nusa, dan berbagai Paguron lainnya. (Emsul/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News