Harlah ke-38 Pagar Nusa di Kuningan Konsisten Menjaga Marwah Kyai dan NKRI

- 5 Maret 2024, 06:23 WIB
Peringatan hari lahir (Harlah) Pagar Nusa ke-38 berlangsung di   Pondok Pesantren (Pospes) Desa Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan.
Peringatan hari lahir (Harlah) Pagar Nusa ke-38 berlangsung di Pondok Pesantren (Pospes) Desa Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Peringatan hari lahir (Harlah) Pagar Nusa ke-38 berjalan relatif sederhana namun penuh khidmat dan kekeluargaan di Pondok Pesantren (Pospes) Desa Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, Minggu 3 Maret 2024.

Acara yang diselenggarakan Pengurus Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Kuningan di Ponpes Silebu Pimpinan Gus Dulloh, menampilkan berbagai atraksi menarik yang dibawahan para Jawara Pagar Nusa. Dalam kesempatan tersebut, hadir H. Dadi Hardadi, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mewakili PJ Bupati H Raden Iip.

“Keberadaan pendekar Pagar Nusa yang senantiasa menjunjung tinggi martabat diri, pesantren dan ulama sebagai simbol ilmu pengetahuan, namun tetap memiliki rasa tanggungjawab dalam menjaga keamanan, merupakan hal yang perlu diapresiasi.

Pencak Silat NU Pagar Nusa selama ini tetap konsisten menjalankan perannya dalam menjaga marwah kyai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, merawat tradisi leluhur nusantara dalam seni beladiri,” ujar H Dadi.

Baca Juga: Suara Paling Buncit tapi Demokrat Kuningan Ketiban Untung, Diprediksikan 1 Kursi di Dapil 1

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Kuningan, Gugum Wibawa Gumbira, mengemukakan, meski digelar dengan kesederhanaan, namun niat, itikad dan semangat refleksi diri menjadi hal utama. Harlah juga sebagai penghargaan atas kontribusi para pendiri Pagar Nusa dalam mengembangkan organisasi ini sejak didirikan pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo.

“Kami mengajak pengurus dan anggota Pagar Nusa untuk terus mengasah dan meningkatkan rasa cinta menjaga para ulama, dan bangga kepada bangsa kita dengan menjaga kedaulatan bangsa, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Nusantara salah satunya Pencak Silat sebagai jati diri bangsa. Untuk itu teruslah berlatih dan berlatih,” ujar Gugum.

Ia menambahkan, atas nama Pagar Nusa Kabupaten Kuningan, berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah bersinergi dengan NU, khususnya Pagar Nusa. Ke depannya, sinergitas dan silaturrahmi tersebut harus terus menguat demi kemajuan Kuningan.

Baca Juga: Kantor Pemda Kuningan di KIC akan Kembali Dibangun dengan Dana Rp9,8 M tapi Masih Kurang Rp500 Juta

“Kami bukan hanya sebatas organisasi untuk melahirkan pendekar, namun kami juga memiliki kepedulian dan tanggungjawab akan generasi muda agar menjadi pendekar yang memiliki budi pekerti, dimana yang lebih kecil hormat kepada yang lebih atas dan yang lebih atas sayang pada yang lebih bawah,” harapnya.

Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Barat KH. Asep Saepul Milah berpesan kepada pengurus dan anggota untuk terus memperkokoh dan memperkuat perjuangan di Pagar Nusa dan menjaga tali silaturahmi dengan para kiai untuk tawadhu dan taat serta lebih cinta lagi. Bukan hanya berkekuatan dengan fisik tapi doa kyai merupakan energi dan suplemen kekuatan Pagar Nusa. Untuk itu teruslah beristiqomah.

Kemeriahan dengan berbagai atraksi dan ibingan pencak silat diiringi terompet dan gendang menjadi kebanggaan dan haru. Hal ini menunjukan mereka yang dilatih bisa menunjukan kemampuannya apalagi terompet itu seolah memanggil bahwa inilah bagian seni tradisi jati diri bangsa yang mesti dilestarikan. Harlah tersebut dihadiri Para Kyai, Kapolsek Pancalang, Kepala Kesbangpol, Banser, pengurus Anak Cabang Pagar Nusa, dan berbagai Paguron lainnya. (Emsul/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News 

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x