"Untuk desa kami (Bendungan), sekitar 800 unit rumah yang terendam. Informasinya tidak desa ini saja yang kebanjiran akan tetapi, Desa Rawaurip, Pangenan, Japuralor, Astanamukti dan Pengarengan turut kebanjiran," jelasnya.
Masih dikatakan Iis, ketinggian air saat banjir bervariatif dan untuk di jalur Pantura tingginya air kisaran 80 centimeter atau sebetis orang dewasa.
"Banjir kali ini tergolong paling parah, sehingga perlu adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk mencegah banjir," ujarnya.
Sekretaris Camat Waled, Empep mengungkapkan, sebagai wilayah yang diapit dua sungai yakni Sungai Cisanggarung dan Ciberes, maka hampir seluruh rumah desa di kecamatan ini terendam.
Dampak banjir tak hanya merendam rumah, namun dua orang diduga meninggal saat banjir.
"Dua orang yang meninggal yakni dari Desa Ambit dan Desa Karangsari," ungkapnya.
Masih dikatakan Empep, luapan Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes berdampak banjir di Desa Waledkota, Waleddesa, Ambit, Ciuyah, Cisaat, Gunungsari, Mekarsari, Cibogo, Cikulak, Cikulkkidul, Waledasem, Karangsari.
"Ketinggian air bervariatif, bahkan ada yang mencapai kisaran satu setengah meter dan air terus surut hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air sekitar setengah meter," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Imron Minta Korpri Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat