Network
KABARCIREBON - Harga gula putih lokal dikeluhkan pedanga kue di Majalengka, karena kini harganya menjadi Rp 18.000 per kg. Walaupun kenaikannya sedikit namun sangat berpengaruh terhadap harga jual.
Riri, pedagang kue basah yang dagangannya dititipkan kepada para pedagang kue di sejumlah tempat mengatakan, kenaikan harga sebesar Rp 1.000 baginya sangat terasa.
Karena, mahalnya bahan baku kue tidak hanya berasal dari gula putih namun juga bahan baku lainnya.
Baca Juga: Daftar Harga Daging dan Sayuran di Majalengka Setelah Lebaran Idul Fitri 2024
“Bisa jadi kalau dari satu komponen harganya hanya naik Rp 1.000 tapi kan harga telur, terigu, mentega juga sama mahal. Kalau dikalkulasi dampaknya bisa besar juga,” kata Riri.
Menurutnya, harga gula putih terus menerus mengalami kenaikan walaupun kenaikannya kecil antara Rp 500 hingga Rp 1.000 untuk setiap kilogramnya. Namun, karena kenaikannya sering akhirnya yang semula harga gula hanya Rp 16.000 per kg sekarang sudah Rp 18.000. Sementara untuk gula nyaris tidak pernah mengalami penurunan harga.
Senada disampaikan Elis, aneka masakan serta kolak labu yang diedarkan pedagang gendongan. Dia menyebut untuk pembuatan kolak labu tidak hanya mengandalkan gula merah namun dicampur gula putih. Bahkan, gula putih biasanya lebih dominan karena harga gula merah lebih mahal.
“Kalau gula merah satu gandu hanya untuk mempercantik warna, gula putih lebih banyak karena rasanya akan lebih manis. Sekarang harga naik ya gimana lagi,” katanya.
Pengelola Pasar Sindangkasih Supriadi membenarkan naiknya harga gula putih. Namun demikian, stok gula putih di pasar cukup banyak.
