Sumbang 25 Sak Semen untuk Masjid, Sekda Kuningan Sebut Butuh Kepsek yang Tidak Mudah Menyerah

- 23 April 2024, 14:02 WIB
Sekda Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar melakukan peletakan pertama pembangunan Masjid Nurul Ilmi SMPN 7 Kuningan.
Sekda Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar melakukan peletakan pertama pembangunan Masjid Nurul Ilmi SMPN 7 Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Pada kegiatan halal bihalal keluarga besar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kuningan, secara spontan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar menyumbang 25 sak semen untuk kelancaran pembangunan Masjid Nurul Ilmi SMPN 7 Kuningan di kampus setempat, Selasa 23 April 2024.

Setelah itu, tokoh birokrat yang saat ini santer digadang-gadang layak mencalonkan Bupati Kuningan periode 2024-2029 tersebut, didaulat melakukan peletakan pembangunan pertama masjid yang diperkirakan akan memakan dana sekitar Rp600 juta. Hal itu ditandai dengan memasukan adukan semen coran untuk pondasi tiang cakar ayam.

Selanjutnya diikuti oleh Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), H. Abidin, Kepala SMPN 7 Kuningan, H. Supriadi, Ketua Komite Sekolah, Sukiman, perwakilan guru setempat serta Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMPN 7 Kuningan, Iyan Irwandi.

Baca Juga: Gebyar Kolosal Angklung yang Dimainkan 10 Ribu Siswa dan Guru akan Gemparkan Hardiknas Kuningan

"Saya sangat mendukung pembangunan masjid sekolah seperti ini karena tujuannya sangat mulia untuk mempasilitasi sarana ibadah demi kepentingan bersama termasuk budi pekerti, keimanan dan ketaqwaan serta hal positif lainnya dalam pembentukan karakarter," ujar Sekda Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar.

Ia menjelaskan, ada dua jenis kepala sekolah di Kabupaten Kuningan sehingga harus menjadi bahan pemikiran bersama dalam merealisasikan Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan. Pertama adalah mereka yang sangat bergantung pada bantuan pemerintah daerah (Pemda) melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun bantuan operasional siswa (BOS).

Pola pikir kepala sekolah yang bermental seperti itu, jika tidak ada anggaran yang memadai, maka bakal membiarkan kondisi sekolah apa adanya karena tidak mau mengambil resiko. Dirinya pernah menemukan sekolah yang dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan sama sekali sehingga sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Hanya 5 Orang yang Berani Bertarung Jadi Cabup di PDIP Kuningan, Berkasnya Diperiksa DPD Jabar

Kedua, adalah jenis kepala sekolah yang ketika diberi tantangan justru tidak mengeluh atau pasrah saja. Melainkan termotivasi untuk berinovasi, berkreasi sekaligus berkolaborasi dengan melakukan terobosan dan hal-hal lainnya yang tidak melanggar ketentuan aturan.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x