Contoh, misalkan SMPN 7 Kuningan yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari kantor Pendopo Pemerintah Kabupaten Kuningan, kondisinya kumuh karena bangunannya tidak terurus atau tidak terpelihara dengan baik, toiletnya bau dan cat temboknya sudah memudar, maka bisa sangat memalukan.
Namun kepala SMPN 7 Kuningannya berinovasi, justrtu kondisi bangunan SMPN 7 Kuningan tertata rapih dan enak dipandang karena merupakan salah satu sekolah di pusat kota yang diburu para pendaftar menjelang penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Saya butuh kepala sekolah yang tidak ciut ketika dihadapkan dengan tantangan melainkan terpacu melakukan terbaik demi sekolah yang dipimpinnya. Contoh, meski tidak anggaran untuk pembangunan masjid tetapi tetap berusaha dengan melakukan berbagai cara agar tempat ibadah dapat terwujud sesuai harapan," tuturnya.
Kepala SMPN 7 Kuningan, H. Supriadi mengaku dirinya ingin mengulang sejarah karena ketika memimpin SMPN 1 Kuningan, mampu menuntaskan pembangunan masjid dalam kurun waktu tujuh bulan saja. Meski sekarang kultur orangtuanya berbeda namun akan berupaya di SMPN 7 Kuningan pun memiliki masjid representatif.
"Pada briefing dengan para guru yang memakan waktu sekitar 15 menit. Kita mampu mengumpulkan dana sekitar Rp82 juta sebagai modal awal proses pembangunan Masjid Nurul Ilmi. Semoga dengan dukungan berbagai pihak, masjidnya dapat dituntaskan sesuai target," ucapnya. (Iyan Irwandi/KC) ***
Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News