Network
KABARCIREBON - Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat masih mengakui kehebatan H. Aang Hamid Suganda dalam memimpin Kabupaten Kuningan dari tahun 2003-2013. Bupati legendaris tersebut mampu merubah kondisi Kota Kuda menjadi cukup baik di berbagai sektor sehingga semakin diperhitungkan oleh daerah-daerah lainnya.
Paling mencolok di masa kepemimpinannya tersebut adalah dari sisi pembangunan fisik yang dapat dilihat sekaligus dirasakan manfaatnya. Terutama pembangunan jalan dan jembatan, embung serta hal lainnya sehingga yang bersangkutan diberi gelar sebagai Bapak Pembangunan dan Aang Hotmix.
Anak bungsu bupati legendaris yang pernah menjabat selaku Wakil Bupati Kuningan periode 2018-2023, H.M. Ridho Suganda ingin mengulang masa-masa kejayaan tersebut sehingga dirinya bertekad untuk bisa memimpin lima tahun ke depan melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga: 8 Bulan Disentuh Uu Kusmana, Pendidikan Kuningan Melesat Indeks SMPnya Tertinggi di Jawa Barat
"Seumur hidup, saya melihat langsung orangtua saya baik ayah maupun ibu bekerja untuk rakyat sehingga kenapa tidak mungkin, masa kejayaan Kuningan tersebut bisa terulang lagi. Saya yakin bisa," ucap H.M. Ridho Suganda yang telah mengikuti fit and proper test di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2024.
Ia menegaskan, sedikit banyaknya, H. Aang Hamid Suganda telah memberikan ilmu sekaligus harapannya untuk Kabupaten Kuningan kepadanya sehingga untuk mengulang kesuksesan besar bupati legendaris tersebut, tidak mungkin bisa dilakukan sendiri melainkan butuh kerja sama dengan semua pihak.
Apalagi perlu diingat, bahwa Pemerintah Kabupaten Kuningan memiliki difisit anggaran hampir setengah triliun sehingga sudah dipastikan tidak akan mudah merealisasikan program-program pembangunan. Dan hanya dirinya saja yang belum diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Juga: Dana Sharing Rp300 Juta tapi 120 Atlet Popwilda Kuningan Bertanding Tanpa Uang Saku
Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat agar ikut aktif dalam proses pesta demokrasi guna memilih calon pemimpin lima tahun ke depan dengan hati nurani. Pilih yang betul-betul sayang terhadap rakyatnya. Jangan hanya karena pencitraan yang tidak ada ujungnya dengan narasi-narasi yang menggiring opini.
