Rekomendasi Calon Bupati Kuningan Tidak Jatuh ke Sekda atau pun Ketua PKB Namun Pada Sosok Ini

- 21 Mei 2024, 13:04 WIB
Yanuar Prihatin menerima Rekomendasi dari Ketua DPP PKB, Gus Halim Iskandar untuk Maju Pilkada Kabupaten Kuningan.
Yanuar Prihatin menerima Rekomendasi dari Ketua DPP PKB, Gus Halim Iskandar untuk Maju Pilkada Kabupaten Kuningan. /Ist/KC/

Ia membeberkan, bahwa Yanuar Prihatin adalah anggota DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat X yang meliputi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. Politisi tersebut adalah pituin atau putra asli kota kuda sehingga namanya sudah tidak asing lagi.

Selama menjadi wakil rakyat di tingkat pusat, Putra deklarator PKB sekaligus sekretaris jenderal (Sekjen) Nahdatul Ulama (NU) di era Gusdur, K.H. Ahmad Bagja tersebut salah satu anggota dewan yang paling getol turun ke dapil untuk menyerap aspirasi dari konstituen sehingga sangat berkontribusi.

Baca Juga: Gema Kolosal Angklung 10.001 Orang Bikin Merinding, Puncak Atmosfir Hardiknas Kuningan Sangat Luar Biasa

"Pak Yanuar, tidak hanya dekat dengan rakyat tetapi juga para kiayi sehingga dengan pertimbangan sepak terjangnya selama ini, maka oleh Dewan Syuro PKB Kuningan dan DPP PKB diusung maju di Pilkada Kuningan. Apalagi, jauh-jauh harus sudah mendapat restu dari Cak imin," tuturnya.

Ketika dikonfirmasi via telepon, Selasa 21 Mei 2024, H. Yanuar Prihatin membenarkan bahwa rekomendasi telah jatuh ke tangannya untuk menjadi calon bupati di Pillada mendatang. Sedangkan sosok yang mendampingi untuk berpasangan, diharapkan memiliki kriteria utama dari sisi mental, watak dan karakter diri yang lebih siap memikul tugas besar mengatasi sejumlah problem akut di Kuningan. Serta komitmen dan tanggung jawab yang kuat terhadap peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Menata Pemda Kuningan ke depan harus dimulai dari merumuskan formula pengembangan daerah yang paling cocok dengan pontensi terbesar daerah. Sekaligus relevan dengan upaya mengatasi masalah-masalah penting yang ada baik kemiskinan, pengangguran, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pemberdayaan ulang pasar tradisional, penguatan visi wisata kelas nasional dan pemberdayaan pemerintahan desa (Pemdes). (Iyan Irwandi/KC)***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News 

 

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah