Indonesia Impor 600 Ribu Ton Daging Sapi, Peternak Dalam Negeri hanya Bisa Gigit Jari!

- 7 Juni 2024, 19:54 WIB
Ilustrasi peternak sapi sedang memberi makan sapinya.
Ilustrasi peternak sapi sedang memberi makan sapinya. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati/

KABARCIREBON - Indonesia sampai saat ini masih terus melakukan impor daging sapi dengan jumlah 600 ribu ton per tahun dengan nilai sebesar Rp 20 triliun, jika saja itu dipenuhi oleh petani Indonesia maka uang bisa dinikmati peternak dalam negeri.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, Indonesia diharapkan bisa mandiri daging sapi, kerbau ataupun ayam. Untuk itu perlu peternah yang mengolah dari hulu hingga hilir.

“Usaha ternak sangat potensial, kita impor daging kerbau, sapi itu kurang lebih 600 ribu ton, nilainya Rp 20 triliun. Bayangkan kalau Rp 20 triliun ini dipenuhi oleh petani indoensia itu luar biasa, itu baru daging sapi.” ungkap Amran saat meninjau sebuah peternakan di Desa Bantarjati, Kecamatan Kertajati.

Baca Juga: Hati-hati Membeli Makanan Kucing, Zat PFAS Bisa Memicu Penyakit Kanker, Gangguan Ginjal dan Kerusakan Hati

Amran menyebutkan, membangun peyernakan untuk penyediaan daging sangat potensial. Bagi yang akan mengelola peternakan sapi, kerbai ataupun kambing untuk memenuhi kebutuhan pasar daging, pihaknya akan membantu apa yang dibutuhkan pihak perusahaan.

“Kami minta tadi, Dirjen, Direktur, apa saja kebijakan dari pemrintah, apa saja kebijakan untuk mengakselesari program ini, kami minta diseriusi dan dibantu, jangan dipersulit. Kita dukung penuh, intinya sudah ada arah nantinya mandiri, Indonesia madiri daging.” ungkap Menteri Pertanian.

Menyangkut penyediaan pakan, menurut Amran ini dilakukan lewat pendaktan holistik, harus dari hulu ke hilir, karena kalau pakannya tidak diperhatikan, kemudian marketnya tidak diperhatikan, maka harus membangun sumber pakan, prosesingnya pakan, muncul pakan, diberikan ke peternak, kemudian di berikan ke petani, dan petani ini menghasilkan daging dan daging ini dijual ke pasar.

Baca Juga: 328 Kades Terima SK, Pj Bupati Majalengka: Gunakan 20 Persen Anggaran Dana Desa Tangani El Nino Gorila

“Kalau pakannya rugi, dagingnya untung, kalau sedikit mungkin rugi, atau keuntungan agak turun, tapi bisa ditutup dari keuntungan pakan, itu model bisnis sekarang,” kata Amran saat meninjau peternakan kambing dan sapi.

Menurut Amran, peternakan kambing dan sapi di Kertajati 90 % plasma serta 10 % lagi inti. itu ini potensinya cukup luar biasa, kalau metoda ini terus kembangkan di seluruh wilayah di Idonesia, maka Indonesia bisa swasembada kambing kedepan.(Tati/KC).***

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah