6. Sibuk Memoles Diri atau Membangun Pencitraan
Orang dengan mental miskin sering kali sibuk memoles diri dan mencitrakan dirinya lebih baik daripada yang sebenarnya. Mereka lebih fokus pada penampilan dan pencitraan daripada kualitas dan keterampilan yang sebenarnya. Orang ini seperti ia sedang memakai topeng dalam wajahnya.
Pencitraan mungkin bisa memberikan kesan yang baik sesaat, namun kualitas dan keterampilan yang sebenarnya itu, tidak akan membawa kita pada kesuksesan jangka panjang.
7. Hidup Ingin Serba Instan Tanpa Menghargai Proses atau Usaha
Menginginkan hasil instan tanpa menghargai proses dan usaha adalah salah satu tanda mental miskin. Mereka tidak sabar dalam menghadapi tantangan dan cenderung mencari jalan pintas untuk mencapai tujuan, tanpa memahami pentingnya kerja keras dan ketekunan.
Kesuksesan yang sejati tidak datang secara instan. Proses dan usaha adalah bagian penting dari perjalanan menuju kesuksesan. Tidak ada orang yang sukses itu tanpa keringat dan cucuran air mata. Apalagi kita itu bukan lahir dari orang kaya yang akan mendapat warisan, tapi harus berusaha sendiri dalam kesuksesan hidup.
8. Selalu Mengeluh dan Menyalahkan Orang Lain
Orang dengan mental miskin cenderung selalu mengeluh dan menyalahkan orang lain atas masalah yang dihadapi. Mereka tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka dan selalu mencari kambing hitam untuk kesalahan dan kegagalan yang terjadi.