Rifaldi sendiri bekerja dengan sitem gaji. Bahkan, lebaran tahun 2024 ini, ia juga mendapat THR seperti pekerja pada umumnya. "Inya Allah, saya dapat THR," kata Rifaldi.
Keberadaan BRILink Nawwaf di Desa Marikangen, sangat membantu para lansia. Terutama, untuk keperluan transfer, ambil uang bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan bayar cicilan Kredit Usaya Rakyat (KUR). BRILink Nawwaf jadi pilihan, selain dekat, juga menghindari antrean panjang.
"Kalau di bank, ngantrenya lama. Kalau di ATM, saya sering lupa nomor pin, akhirnya di blokir. Nah, kalau di Agen BRILink, saya tinggal ngomong mau transfer uang lalu kasih nomor rekening tujuan, setelah itu serahkan uang yang mau ditransfer. Biayanya murah, kalau saya tranfer Rp 150 ribu itu biaya adminya cuma Rp 7.000," tutur Kakek Kamsi, warga Desa Maringkangen.
Hal senada juga diungkapkan Bapak Rofid, 57 tahun, warga Desa Maringkangen. Seluruh pembayaran berbasis online, ia selalu datang ke Agen BRILink Nawwaf. "Ya mulai transfer, ambil uang, isi token listrik sampai pulsa, ya saya ke BRILink Nawwaf," ujarnya.
Baca Juga: Memasuki Tahapan Pencalonan Bupati, Kepala BKPSDM Majalengka Ditahan Kejati
Rifaldi mengaku, dalam satu bulan, transaksi paling tinggi adalah pengambilan uang bansos PKH dan pembayaran cicilan Kredit Usaha Rakyat KUR. "Dalam sebulan, PKH itu bisa mencapai 150 transaksi, kalau KUR itu bisa mencapai 800 transaksi. Ada yang cicilannya, Rp 400 ribu, bahkan ada yang Rp 1.500.000," katanya.
Untuk biaya admin, lanjut dia, tergantung pada nilai transaksi. Untuk transfer, jika nilainya antara di bawah Rp 100 ribu hanya Rp 5.000, jika nilainya di bawah Rp 1 juta biaya adminnya Rp 7.000, jika di atas Rp 1 juta, Rp 10.000. "Jadi, semakin besar, biaya admin akan menyesuaikan," paparnya.
BRILink Nawwaf juga buka di hari Sabtu dan Minggu. Alasannya, karena di Desa Maringkangen kebanyakan masyarakatnya menjalani usaha sebagai wiraswasta. "Kebanyakan perajin rotan, jadi kami hadir untuk melayani mereka," paparnya.