Serangan Biadab Israel dengan Jatuhkan 6.000 Bom Berbobot 4.000 Ton di Jalur Gaza, Makin Menambah Korban Jiwa

- 13 Oktober 2023, 09:30 WIB
Qatar ancam keras Israel demi bela Palestina.
Qatar ancam keras Israel demi bela Palestina. /YouTube/Miftah's TV/

KABARCIREBON - Serangan biadab Israel yang dilancarkan selama enam hari berturut-turut dikhwatirkan akan semakin meningkatkan bencana kemanusiaan di wilayah kantong-kantong Palestina yang sudah mulai banyak terkepung.

Dilansir dari Aljzaeera, Israel telah menjatuhkan sebanyak 6.000 bom berbobot 4.000 ton di Gaza dalam enam hari terakhir, dan menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Kalangan pejabat di Jalur Gaza mengungkapkan, sebanyak 447 anak-anak, dan 248 wanita serta 10 tenaga medis tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.

Baca Juga: Tulus Asih Group Hadirkan 15 Lokasi Perumahan dalam Ajang BTN Property Expo 2023

Tak hanya itu pada Kamis, 12 Oktober juga lebih dari 150 orang tewas.

Dari seluruh lingkunan di Gaza yang dihuni 2,3 juta jiwa itu juga dari setengahnya anak-anak, dan dinyatakan hancur lebur akibat pembomang yang terus menerus dilancarkan Israel.

Ada sebanyak 338.000 warga Palestina meninggalkan rumahnya untuk mencari perlindunan dari serangan Israel.

Baca Juga: Ingin Tahu Produk Layanan Dihadirkan Astra Daihatsu Cirebon dalam Customer Gathering Besok? Simak di Sini

Begitu juga dari jumlah korban yang tewas di Tepi Barat yang diduduki terus meningkat menjadi 31 orang, sedangkan lebih dari 600 orang terluka, berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Sementara itu, dari pihak Israel, ada sedikitnya 1.300 orang telah terbunuh semenjak kelompok bersenjata Hamas Palestina menyerang Israel Selatan dan menawan sedikitnya 100 orang pada Sabtu kemarin.

Israel juga telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza, memutus akses terhadap makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, ketika pasukannya bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat.

Baca Juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor di Indramayu Tewas, Gegera Terjatuh Dihantam Truk Tangki Air

Berikut rekap perkembangan terbaru:

Warga Gaza kehilangan tempat tinggal akibat pemboman

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan pemboman Israel di Gaza telah meratakan lebih dari 1.000 rumah sejak Sabtu, sementara 560 unit rumah lainnya rusak parah dan tidak dapat dihuni.

Baca Juga: Sambut Hari Santri Nasional, Lapkesdam PCNU Gelar Kongko Nahdliyyah

Lebih dari 12.600 rumah mengalami kerusakan akibat serangan udara Israel, kata badan tersebut, yang disebut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Dikatakan bahwa berkurangnya pasokan air karena Israel memperketat pengepungannya di Jalur Gaza telah mengakibatkan kekurangan air yang parah bagi lebih dari 650.000 orang.

Sistem pembuangan limbah telah dihancurkan, tambah OCHA, sehingga membuang air limbah yang berbau busuk ke jalan-jalan dan menimbulkan bahaya kesehatan.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Puluhan Ponpes Dibekali Pemahaman UU Pesantren

Serangan udara Israel telah membuat kuburan di Gaza berbahaya untuk dijangkau sehingga keluarga yang berkabung menguburkan jenazah mereka di kuburan informal yang digali di lahan kosong, kata laporan.

Rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar maya'

Kelompok hak asasi manusia mengatakan sistem kesehatan Gaza, yang sudah mencapai batas maksimalnya karena blokade selama 16 tahun, berada di ambang kehancuran total.

Baca Juga: Bambang Mujiarto Ajak Masyarakat Aktif Menjaga Kedaulatan Pangan

Satu-satunya pembangkit listrik di daerah kantong tersebut terpaksa ditutup pada hari Rabu setelah kehabisan bahan bakar.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan rumah sakit di Gaza berisiko berubah menjadi kamar mayat ketika warga sipil yang terluka parah, termasuk bayi, dilarikan ke bangsal yang penuh sesak, di mana tempat tidur dan persediaan medis hampir habis.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah