Ilmuan Yahudi Ungkap Bukti Ilmiah Kebenaran Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

19 Februari 2023, 11:08 WIB
Ilmuan Yahudi Albert Einstein menemukan teori relativitas setelah mempelajari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. /Kolase Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tahun ini bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1444 H atau 18 Februari 2023. Banyak pihak yang terus mencari bukti secara ilmiah peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Meski, bagi Muslim peristiwa itu menyangkut pada keimanan. Kendati begitu, seorang ilmuan Yahudi, Albert Einstein tak meragukan dengan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, setelah mempelajari peristiwa itu, ia justru mendapat banyak pencerahan tentang alam semesta.

Baca Juga: Renungkan Hadist Ini, Kelak Engkau Tak Menganggap Sepele Lagi Soal Salat

Ya, Albert Einstein adalah ilmuwan Yahudi jenius yang lahir di Jerman 14 Maret 1879 dan meninggal di Amerika Serikat tanggal 16 April 1955.

Einstein telah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya untuk mendalami ilmu pengetahuan tentang alam semesta.

Dengan mempelajari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, ia menemukan teori relativitas, yang mengupas hakikat alam semesta.

Baca Juga: Beban Kerja Penyelenggara Pemilu Cukup Tinggi akan Berpotensi Menimbulkan Banyak Masalah

Salah satu hadis yang menjadi acuan Einstein adalah yang diriwayatkan Allamah Majlisi tentang Miraj Rasulullah SAW

"Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi Muhammad SAW menyentuh sebuah bejana air yang menyebabkan air tumpah. Setelah kembali dari Miraj jasmani, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas tanah,".

Dari hadis itu, ilmuwan pakar fisikan itu menemukan hukum relativitas. Dari teori tersebut, dapat diterik benang merah bahwa tidak ada sesuatu yang mutlak dalam kehidupan ini. Segala sesuatu relatif dalam gerak dan kedudukannya.

Baca Juga: Jika Tidak Ada Caleg Perempuan Semua Kandidat Wakil Rakyat Bisa Gugur, Ini Penjelasnnya

Rumus dari teori relativitas yakni semakin besar kecepatan gerak sebuah benda atau partikel, maka waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut.

Banyak yang menentang teori relativitas yang ditemukan Einstein. Namun dalam perkembangannya, teori yang ditemukan Einstein menjadi cikal bakal munculnya bom atom yang begitu mengerikan.

Inti dari teori relatavitas itu yakni ketika sebuah benda melaju dengan kecepatan cahaya, maka waktu pun akan berjalan dengan lambat.

Baca Juga: Berlibur ke Kuningan, Ada Perosotan Terpanjang Lewati Sungai-sungai Kecil Hingga Kuliner Serasa di Jepang

Sehingga, benda atau partikel yang bergerak sangat cepat ini bisa kembali ke posisi awal dengan sangat cepat.

Lalu apabila sebuah benda melebihi kecepatan cahaya, maka benda tersebut menembus ruang masa lalu.

Einstein merumuskan teorinya dalam sebuah hukum relativitas.

t' = waktu benda bergerak
t = waktu benda yang diam
v = kecepatan benda
c = kecepatan cahaya.

Baca Juga: Haul Perdana Syekh Dzatul Kahfi, Bangkitkan Kepedulian Sosial dan Ekonomi Masyarakat

Perbandingan nilai kecepatan suatu benda dengan kecepatan cahaya akan berpengaruh pada keadaan benda tersebut.

Semakin dekat nilai kecepatan suatu benda (v) dengan kecepatan cahaya (c) maka semakin besar pula efek yang dialaminya (t') sehingga terjadi perlambatan waktu.

Hingga, ketika kecepatan benda menyamai kecepatan cahaya (v=c), benda itu pun sampai pada satu keadaan nol.

Baca Juga: Rumah Pribadi Acep Purnama Didatangi Petugas, Bupati Kuningan Serukan Ini Pada Masyarakat!

Namun jika kecepatan benda dapat melampaui cayaha (v>c) keadaan pun berubah. Efek yang dialami bukan lagi pelambatan waktu, namun sebaliknya,

Dari teori ini tergambarkan, seseorang yang meluncur ke angkasa dengan pesawat berkecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka ia akan mengalami pertambahan usia yang lebih lambat dari yang semestinya di bumi.

Ia seperti telah terlempar ke masa depan. Namun, jika kecepatannya ditambahkan hingga melampaui batas kecepatan cahaya, berdasarkan teori relativitas Einstein yang akan dialami bukanlah perlambatan waktu.

Baca Juga: Cukupi Stok Saat Ramadan, Gudang Bulog Diisi Beras Impor

Yang terjadi justru sebaliknya. Ketika ia kembali ke bumi, bukan masa depan yang ia dapati. Namun, ia kembali ke masa lalu. Itulah gambaran relativitas yang ditemukan Albert Einstein dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Maka, tidak heran jika dalam waktu di bumi, Nabi melakukan perjalan Isra Miraj hanyalah sesaat.

Padahal hakikatnya beliau menjalani Isra Miraj berdasarkan perhitungan waktu pribadi, lazimnya sebuah perjalanan menghabiskan waktu berjam-jam atau berhari-hari bahkan lebih. Wallahualam Bishowab.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler