Abdullah mengangguk. "Tetapi Dinda, kini di dalam perutmu ada bayi kita,".
"Kau tahu aku adalah pemuda tak berada.
Saat ini, kita hanya mempunyai lima ekor kambing perah.
imamBaca Juga: Imam Jalaluddin As Suyuthi Lahir di Bulan Rajab, Ini Biografinya
Selain itu, tak ada lagi kekayaan yang dapat menghidupi kita berdua selain sedikit kurma dan daging kering.
Karena itu, inilah saatnya bagiku untuk pergi berniaga dan menambah penghasilan kita."
Aminah terpaksa mengangguk menerima kenyataan itu.
Ia memandang kepergian Abdullah dengan sendu, seolah itu adalah detik-detik terakhir ia dapat melihat wajah suaminya.
Bersama kafilah dagang, Abdullah tiba di Gaza.