Ketika tiba di rumah paman-pamannya di Yatsrib, yang ditemuinya adalah wajah-wajah duka.
Baca Juga: Mengenal Mbah Kuwu Cirebon, Lahir dengan Nama Walangsungsang Populer dengan Sebutan Cakrabuana
"Abdullah telah meninggal," kata mereka kepadanya,
" Mari, kami antar engkau ke pusaranya."
Harits pun menyampaikan berita sedih itu ke Mekah.
Melelehlah air mata di pipi Abdul Muthalib.
Namun, kesedihan yang paling berat dirasakan oleh Aminah.
Apalagi di saat itu ia tengah menantikan kelahiran bayinya. "Selamat jalan, Kanda," isak Aminah.
"Hilanglah seluruh kebahagiaan hidupku bersamamu. Kini, tinggallah aku yang hidup untuk membesarkan bayi kita."