Tanpa mengeluarkan kata-kata, Nabi SAW bangkit dan bergegas meningalkan rumah menuju Masjid Al Haram. Langkah kakinya cepat dan tegak menembus pekatnya malam yang begitu dingin.
Nabi Muhammad SAW pun melakukan thawaf. Mengelilingi Ka'bah tujuh putaran.
Baca Juga: Dendam Anak dan Bapak Berujung Pembacokan
Lalu setelah menyelesaikan putaran terakhir, seekor hewan tunggangan yang belum pernah ada di dunia muncul di hadapan Rosulullah SAW.
Dalam banyak riwayat, hewan tersebut kulitnya putih, lebih tinggi dari keledai tapi lebih pendek dari baghal atau bagal. Bagal adalah hewan hasil perkawinan silang antara kuda betina dengan keledai jantan.
Hewan tersebut kemudian disebut buraq. Dinamakan burok karena kecepatannya menyamai barq (kilat).
Malaikat Jibril mengisyarakan Nabi SAW untuk menuju dan menunggangi burok. Nabi SAW pun mendekati burok dan bersiap menungganginya.
Namun, hewan langit itu terus bergerak saat Rasulullah SAW mendekatinya. Malaikat Jibril AS segera menghampiri untuk menenangkannya.
"Tenanglah! Demi Tuhan yang jiwaku berada digenggamanNya, engkau tidak pernah ditunggangi oleh orang baik seperti dia," kata Jibril.