Atas perintah khalifah, sampailah Abu Nawas di istana. Khalifah kemudian memerintahkan Ahmad mencerintakan persoalan rumit yang mereka hadapi kepada Abu Nawas.
"Wah itu masalah kecil baginda," kata Abu Nawas. "Insya Allah saya bisa membantu mencarikan jalan keluarnya," katanya.
Lalu Abu Nawas meminta ketiga orang tersebut untuk menunjukkan kambingnya. "Tolong bawakan kambing itu masuk semuanya," pinta Abu Nawas kepada Ahmad.
Baca Juga: UGJ Cirebon Gelar Seminar Internasional, Hadirkan Pemakalah dari Eropa, Asia, Australia dan Afrika
Setelah ke 23 ekor kambing dituntun masuk istana, Abu Nawas lalu menghitung kembali jumlahnya. Sesudah kambing itu, dihitung dan benar jumlahnya ada 23 ekor kambing. Lalu, Abu Nawas mulai berpikir keras mencari solusinya.
Tidak lama kemudian, Abu Nawas kembali berkata kepada Khalifah Harun Ar Rasyid. "Izinkan saya meminjam kambing paduka seekor saja," pinta Abu Nawas.
Khalifah tidak protes. Ia langsung menyuruh ajudannya untuk mengambil kambing milik istana di kandang. Setelah kambing itu datang, diserahkan kepada Abu Nawas. Kini, jumlah kambing menjadi 24 ekor.
"Nah, sekarang saatnya saya akan membagi kambing tersebut sesuai dengan porsi kalian saat perjanjian," kata Abu Nawas setelah menambahkan seekor kambing milik khalifah.
Ahmad yang berhak memperoleh separuh dari jumlah kambing, mendapat bagian 12 ekor kambing. Sedangkan Zulfikar yang memperoleh bagian sepertiganya, maka boleh mengambil 8 ekor.